<p><strong>MBC.</strong> Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan pengabdian Masyarakat yang bertajuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat nelayan kelurahan Bagan Deli dalam melakukan pengolahan makanan untuk anak-anak dan ibu hamil untuk mencegah stunting dengan memperkenalkan inovasi makanan sehat berupa pompom bakso ikan daun kelor.
Pengabdian tersebut diketuai oleh dosen dari FKM USU Dra.Syarifah, M.S., dengan anggota Prof. Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes. (FK-USU), Prof. Dra. Pujiati, M.Soc, Ph.D., (FIB-USU) dan Dr. Ir. Zulhaida Lubis, M.Kes (FKM-USU).</p>
<p>Mitra yang terlibat dan menjadi sasaran dalam pengabdian yang dilakukan ini adalah anggota Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) cabang Medan dan ibu yang mempunyai bayi dan balita di Kelurahan Bagan Deli sejumlah 20 orang. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemukan dari mitra, yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat nelayan kelurahan Bagan Deli terkait stunting, kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan makanan untuk anak-anak dan ibu hamil yang dapat mencegah stunting, sementara di lingkungan sekitarnya banyak ikan sumber protein yang dapat diolah untuk mengatasi masalah tersebut.</p>
<p>Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diberikan pengetahuan mengenai pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Mereka juga diajarkan cara memanfaatkan hasil tangkapan ikan untuk kebutuhan nutrisi anak dan ibu hamil. Selain itu juga dengan memperkenalkan daun kelor, yang dikenal memiliki kandungan gizi tinggi, untuk diolah menjadi makanan yang menarik dan bernutrisi.</p>
<p>Inovasi makanan yang diperkenalkan dalam program ini adalah pom pom bakso ikan daun kelor. Makanan ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, khususnya gizi anak-anak dan ibu hamil. Dalam kegiatan pengabdian ini, masyarakat diajarkan bagaimana cara mengolah bakso dengan mencampurkan daun kelor ke dalam adonan, sehingga menghasilkan bakso yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi. Untuk keberlanjutan kegiatan ini maka KPPI juga diberi seperangkat alat pembuat bakso, sehingga masyarakat dapat menggunakannya secara bergantian dalam pengolahan bakso, terutama hasil ikan tangkapan suami yang kecil-kecil tidak layak jual tetapi dapat diolah oleh isteri sebagai sumber makanan untuk peningkatan status gizi maupun dalam mengatasi stunting.
Ketua tim pengabdian masyarakat FKM USU, Dra. Syarifah, M.S., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pengabdian yang dilakukan oleh USU dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang rawan terhadap masalah kesehatan dan gizi. “Kami berharap, melalui pengabdian ini, para perempuan nelayan di Bagan Deli dapat mempraktikkan pemberian makanan yang baik dan bergizi kepada anak-anak kita, agar permasalahan stunting dapat kita atasi bersama-sama,” ujar Dra. Syarifah, M.S.
Salah satu masyarakat yaitu Ibu Nilawati selaku ketua KPPI, mengaku sangat terbantu dengan adanya pengabdian ini. “Saya jadi lebih paham tentang pentingnya gizi untuk anak-anak dan ibu hamil serta bagaimana cara mengolah hasil tangkapan ikan menjadi makanan yang lebih disukai anak-anak.”
Dengan semangat pengabdian dan inovasi, FKM USU terus berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi masyarakat. Program-program seperti mitra KPPI ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi USU sebagai universitas yang unggul melalui pengabdian masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.</p>
KOMENTAR ANDA