post image
Net
KOMENTAR

Social distancing atau menjaga jarak dengan sesama menjadi imbauan global demi pencegahan penyebaran corona. Masing-masing pihak setidaknya perlu menjaga jarak sekitar 1 meter dan tidak melaukan kontak fisik termasuk dengan bersalaman apalagi cipika cipiki.

Masyarakat mulai membiasakan untuk memberikan isyarat tangan, mengatukan kedua tangan di dada sebagai pengganti salam, atau para remaja menggunakan tos kaki. Beberapa negara mulai mensosialisasikan hal tersebut. Di Beijing, China, orang-orang diberitahu untuk tidak berjabat tangan. Begitu juga di negara-negara yang terpapar virus corona.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer menolak saat Kanselir Angela Merkel ingin bersalaman dengannya. Ia memilih tersenyum dan mengangkat tangannya di dada sebagai jawaban salaman. Akhirnya mereka berdua tertawa dan Merkel mengangkat tangannya sebelum duduk. Di Selandia Baru, beberapa lembaga pendidikan di Selandia Baru untuk sementara meninggalkan salam Maori yang dikenal sebagai hongi, yang melibatkan dua orang menyatukan hidung mereka. Sedangkan di Timur Tengah, khususnya di Uni Emirat Arab, serta Qatar, warganya diminta untuk menghentikan salam tradisional “hidung ke hidung”. UAE juga mengatakan bahwa orang tidak boleh berjabatan tangan.

“Melambai saja cukup sebagai bentuk salam,” kata pemerintah UEA.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada warga agar tidak mudah tersinggung jika seseorang menolak bersalaman.

“Ada perubahan hidup yang mendasar sekali menurut saya yang kita semua tidak perlu saling tersinggung, tidak perlu marah kalau misalkan kemudian ada seseorang apalagi dia punya sakit kehilangan imunitas, dia menjauh kita tidak boleh tersinggung,” kata Risma saat konferensi pers di rumah dinasnya beberapa hari lalu.

“Ada yang tidak mau jabat tangan, kita tidak boleh tersinggung. Jika ada di tempat ibadah, di masjid, dia tidak mau menggunakan karpet atau sajadah, kita tidak boleh tersinggung,” ujarnya.

Menurut Risma, pola hidup ini dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Karena, penyebaran virus Corona terjadi melalui kontak fisik.

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa