post image
Dr. Aswan Jaya M.Kom.I/ MedanBagus
KOMENTAR

Gerakan Save Babi pada 10 Februari lalu yang diikuti oleh puluhan ribu masyarakat hanya menyampaikan aspirasi dan meminta kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah cepat dan bijaksana terkait dengan matinya ribuan ternak Babi akibat wabah virus.

Janganlah Gerakan Save Babi ini dipelesetkan dan digiring-giring keranah Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA). Sungguh, itu cara berpikir yang sangat dangkal.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa kegiatan peternakan Babi di Sumatera Utara merupakan salah satu sektor ekonomi yang berbasis kerakyatan. Sektor ini juga menjadi salah satu penopang ekonomi di Sumut dan menjadi sumber PAD.

Kegiatan peternakan Babi juga sudah berlangsung sejak jaman purba, sehingga ia telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan masyarakat di Sumatera Utara.

Memang akhir-akhir ini terjadi musibah berupa serangan wabah virus yang di duga ASF. Bila benar dugaan ini maka pemerintah harus segera mengambil tindakan dan memberikan solusi yang adil kepada masyarakat khususnya peternak Babi.

Selayaknya semua pihak memberikan perhatian positif dan ikut berpartisifasi untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan ini. Bukan disikapi dengan prasangka yang penuh dengan sentimen kebencian dan intoleran.

Gerakan Save Babi gak ada kaitannya dengan urusan agama mana pun. Peternak dan konsumen Babi tidak dimonopoli oleh satu agama, hanya agama Islam saja yang mengharamkannya, cukup sampai disitu.

Gerakan Save Babi hanya persoalan memperjuangkan hajat hidup sebagian masyarakat di Sumut, dan mereka juga adalah rakyat yang sedang dipimpin oleh Edy Rahmayadi sebagai Gubernur di Sumut.

Kami menyarankan agar Gubsu bijaksana dan tidak masuk kedalam ranah SARA terkait pengambilan kebijakan sebagai solusi dari persoalan yang sedang di hadapi oleh para peternak Babi.

Penulis adalah Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Dan Direktur Aswaja Institut

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Opini