Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) membuktikan komitmennya untuk turut serta berperan memberantas buta huruf Alquran.
Kali ini melalui Program Sedekah Al-Quran,
BMH menyalurkan bantuan mushaf untuk didistribusikan ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan.
Kepala BMH Perwakilan Sumatera Utara, Lukman A. Mutthalib mengatakan bahwa sejak kemarin ia bersama tim program BMH Sumut melakukan Survey Progres Pembangunan Rumah Quran di Lau Gedang.
“Hari ini kami lanjutkan untuk menyalurkan alquran di dua desa minoritas di Kabupaten Karo ini. Tepatnya di Desa Tanjung Pulo Kecamatan Tiganderket dan Desa Kutabuluh Kecamatan Kutabuluh,” jelas Lukman.
Di saat yang sama manager Program BMH Sumut, Irfan Mendrofa mengatakan bahwa kedatangan BMH ke lokasi tersebut berkat informasi dari Komunitas Gerakan Sumut Mengajar (GSM) yang tengah melakukan pembinaan di lokasi tersebut.
“Sebuah pemandangan yang mengharukan sesungguhnya melihat sekelompok anak muda yang mengorbankan masa libur kuliahnya untuk membina masyarakat pedalaman, kami sangat apresiasi.” ungkapnya.
Tiba di Masjid Istiqomah Kutabuluh, kehadiran tim BMH Sumut disambut hangat oleh GSM dan seorang Dai, Ustadz Muhammad Soleh Harahap.
“Kami berterima kasih atas kunjungan dan perhatian BMH terhadap dakwah di kampung kami ini. Insyaallah ini menambah semangat kami, bahwa kami tidak sendirian di sini,” ujarnya dengan semangat.
Ia menjelaskan bahwa Masjid Istiqomah ini merupakan masjid satu-satunya di Desa Kitabuluh. “Perjuangannya luar biasa pak, guru agama menjadi hal yang sangat langka di sini,” katanya.
Lebih lanjut, Irfan menggungkapkan sebanyak 55 Alquran dan 50 Iqro disalurkan untuk TPA di dua desa tersebut.
“Memang memprihatinkan, anak-anak yang belajar ngaji harus bergantian menggunakan Al-Quran dan Iqro milik masjid.” tuturnya.
“Ayo siapa yang mau Quran dan Iqro baru..,” seru Irfan yang kemudian disambut acungan telunjuk oleh anak-anak.
“Terima kasih, abang-abang BMH datang membawakan kami Iqro dan Alquran. Kami janji akan lebih semangat belajar Alquran,” ucap seorang santri yang akrab disapa Dendi.
Selain Dendi, Aisyah juga mengungkapkan hal yang sama. “Sangat senang dapet Iqro ini. Iqro yang kemarin sudah rusak dan gak bagus lagi, dan ini boleh dibawa pulang, jadi bisa belajar dirumah juga,” tuturnya.
KOMENTAR ANDA