post image
Hj. Lisa Andriani Lubis, S.Psi/ MedanBagus
KOMENTAR

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Binjai, Lisa Andriani mengatakan totalitas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Tanpa totalitas, maka seorang pemimpin hanya akan menjadi sosok yang tidak memberikan kebaikan kepada masyarakat.

“Kekuasaan itu menjadi bermanfaat ketika dapat digunakan untuk kebaikan masyarakat yang dipimpinnya,” katanya dalam diskusi Social Infinity Meetup (SIM) dengan tema “perempuan dan kepemimpinan” yang digelar oleh redaksi Kantor Berita MedanBagus, Jumat (24/1).

Lisa menjelaskan, bagi kalangan perempuan menjadi pemimpin itu masih banyak mendapat hambatan. Stigma bahwa perempuan memiliki kodrat untuk berada pada ranah rumah tangga menjadi salah satu tantangan besar. Hal ini membuat munculnya calon pemimpin dari kalangan perempuan kerap kurang mendapat rasa simpatik dari masyarakat.

“Satu hal yang mau saya sampaikan, bahwa tidak salah dengan stigma itu. Tapi secara individual, ini juga menjadi tantangan dan cambuk bagi kaum perempuan bahwa, ranah ‘rumah tangga’ adalah modal besar bagi seorang perempuan untuk tampil sebagai pemimpin,” ujarnya.

Modal besar yang dimaksudkan Lisa adalah bahwa kalangan perempuan itu sudah menjadi pemimpin mulai dari keluarga. Pemimpin yang dimaksudkannya disini yakni mulai dari memimpin diri sendiri, memimpin rumah tangga dalam hal memanajemen keberhasilan keluarga, menyampaikan laporan kepada suami apa yang dilakukan hingga pada mengatur sendi rumah tangga.

“Jadi bagi saya, perempuan itu sudah bisa disebut pemimpin mulai dari rumah. Karena totalitasnya dimulai dari keluarga hingga ke masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya aktifis perempuan yang juga akademisi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut), Elvi Hadriani M.Psi mengatakan gaya kepemimpinan perempuan punya potensi keberhasilan yang lebih besar dibandingkan dengan kepemimpinan laki-laki. Hal ini disampaikannya berdasarkan berbagai analisis sisi kepribadian dari kaum perempuan.

“Perempuan itu punya sensitifitas yang lebih besar dibanding kaum laki-laki. Memiliki sifat alamiah yang senantiasa senang merawat, dan punya kepedulian yang sifatnya insani,” katanya dalam diskusi tersebut. [dar]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa