Universitas Sumatera Utara (USU) meresmikan program USU Green Kampus ditandai dengan penanaman pohon Tabebuya di lingkungan kampus yang terletak di Jalan DR Mansyur, Medan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia itu, bertempat di pelataran Gedung Pancasila USU Medan. Dihadiri antara lain oleh Konsulat Jenderal Jepang di Medan, Takeshi Ishii dan istri, perwakilan pejabat Pemprovsu, pengurus Dharma Wanita Pemprovsu, para Wakil Rektor USU dan seluruh unsur pimpinan fakultas serta lembaga di USU serta Ketua dan Pengurus Dharma Wanita USU. Launching Program USU Green Campus ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama, di mana Rektor, Wakil Rektor, para pimpinan fakultas dan lembaga serta undangan yang mewakili mitra USU serta pihak sponsor, membubuhkan tandatangannya.
Penanaman pohon Tabebuya berlangsung secara serentak yang dilakukan oleh Rektor USU, para Wakil Rektor, Konjen Jepang dan perwakilan Pemprovsu di sepanjang pulau jalan yang membelah Jalan Universitas Kampus USU. Kegiatan ini menandai partisipasi USU dalam meramaikan kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI).
Dalam sambutannya Rektor USU berharap, agar dengan dilaunching-nya Program USU Green Campus, kesadaran dan partisipasi aktif seluruh civitas akademika dalam menjaga lingkungan untuk tetap hijau dan sehat semakin meningkat. Rektor juga memaparkan beberapa tindakan yang telah diambil USU dalam mengupayakan penghijauan kampus. Terutama dengan rencana pembangunan dan pengembangan Kampus USU Kuala Bekala yang telah dimulai, beserta MoU dengan GAPKI dan Kebun Raya Bogor dalam membangun etalase kelapa sawit seluas 40 hektar di kawasan tersebut.
“Etalase kelapa sawit ini merupakan laboratorium yang berfungsi untuk membantu bidang penelitian kelapa sawit. Nantinya di etalase kelapa sawit itu akan ditemui banyak jenis kelapa sawit dari berbagai daerah di Indonesia, yang bisa dipelajari sebagai bahan penelitian dan berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan,” kata Rektor USU.
Ia juga menekankan agar kegiatan penanaman pohon ini jangan hanya berhenti sampai di pelaksanaan hari pertama saja. Namun terus dirawat dengan baik. “Menanam pohon itu mudah. Merawatnya yang sulit. Jadi tindakan lanjutan setelah penanaman ini jauh lebih penting, karena dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat,” kata Prof Runtung.
Sementara sebelumnya, Wakil Rektor IV USU Prof Dr Ir Bustami Syam, MSME, menekankan perlunya digalakkan kembali penanaman pohon-pohon asli Sumatera Utara yang sudah langka. Hal ini berfungsi untuk melestarikan kekayaan alam lokal dan mempromosikannya kepada masyarakat luas sebagai ciri khas lokalitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu juga turut dikukuhkan para Duta Green Campus USU, yang merupakan lima perwakilan mahasiswa terbaik dari tiap fakultas yang ada di lingkungan USU. Duta Green Campus USU adalah duta khusus yang akan mengawal seluruh program penghijauan di kampus dan menjadi pelopor gerakan penghijauan di kalangan teman-temannya, para mahasiswa/i di lingkungan USU. Pengukuhan dipimpin Rektor USU dengan mengucapkan ikrar untuk mendukung Program USU Green Campus dan menjaga lingkungan USU tetap hijau, asri dan nyaman.
Duta Green Campus USU menjadi wujud dari kesungguhan USU untuk melibatkan kalangan milenial dalam merawat bumi dan menjadikan bumi lebih hijau dan lebih ramah dalam mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adapun pemilihan terhadap tanaman jenis pohon tabebuya ini terkait unsur estetik, di mana keindahan bentuk pepohonannya dengan ciri khas bunga yang berwarna merah, kuning, putih dan merah muda akan terlihat sangat menarik. [dar]
KOMENTAR ANDA