post image
KOMENTAR

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar penyedia layanan ojek online memperbaiki sistem pendaftaran bagi pengemudi dengan standar baru. Hal ini menurutnya untuk meningkatkan kualitas keamanan.

Permintaan itu disampaikan menanggapi aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11).

“Kami akan minta aplikator membuat standar baru bagi pendaftaran driver ojol yang baru,” ungkap Budi usai menjadi pembicara di acara Forum A1, Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).

Budi mengatakan perlu menambah aturan wajib tatap muka sebagai salah satu syarat pendaftaran. Sebab, selama ini, pengemudi tak disyaratkan melakukan wawancara mendalam dengan pihak perusahaan aplikasi saat mendaftar sebagai mitra.

Selanjutnya, Budi Karya meminta aplikator menambah syarat rekomendasi bagi pengemudi. Artinya, pengemudi yang hendak mendaftar sebagai mitra Gojek atau Grab Indonesia perlu memperoleh anjuran dari driver yang sudah bergabung sebelumnya.

“Kemudian, aplikator perlu melakukan evaluasi terhadap mereka yang sudah bergabung,” tuturnya.

Budi Karya mengimbuhkan kementeriannya bakal mendesak aplikator untuk memperketat aturan pemberian atribut ojek. Pihaknya memandang diperlukan adanya pemantauan para pegemudi di media sosial. [dar]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa