SMA Swasta Al-Ulum merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta yang ada di Medan di bawah Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu, terletak pada Jalan Tuasan Nomor 35. Melanjutkan Penelitian Mandiri yang berjudul ‘Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Literasi Keuangan Masyarakat di Desa Pahlawan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara’ yang telah selesai pada tahun 2018 lalu saya dan tim yang terdiri dari Ibu Handriyani Dwilita, S.E., M.Si dan Bapak Febru Winaro, S.E., M.Si beserta 2 orang Mahasiswa bernama M. Aji Pratama dan Wiby Amdika, melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Mandiri dengan judul terkait pada tanggal 23 Mei lalu.
Pendidikan literasi keuangan sangat diperlukan untuk mendidik manusia yang sadar dan paham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai kebutuhan. Pendidikan literasi keuangan harus diberikan sedini mungkin kepada anak terutama pada anak usia pra sekolah dan Sekolah Dasar. Sebab, pengenalan terhadap pengetahuan literasi keuangan sejak dini akan membuat anak-anak terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benar di masa yang akan datang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan pelajar tanah air saat ini baru 28%. Artinya dari 100 anak hanya 28 anak yang mengetahui tentang keuangan termasuk tabungan. Anak yang punya tabungan hanya 44% berdasarkan survey pada 2013 sehingga OJK merasa perlu meningkatkan kegiatan menabung di kalangan pelajar tersebut. Pendidikan literasi keuangan pada anak bukan sekadar pada pengenalan uang, namun lebih jauh pendidikan literasi keuangan pada anak adalah sebuah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
OJK merumuskan tujuan jangka panjang literasi keuangan yaitu: 1) Meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate; 2) Meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan. Agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Edukasi tentang literasi keuangan yang dilakukan oleh tim kami adalah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan objek yaitu para pelajar. Harapannya dapat membuka wawasan pola pikir para pelajar SMA Swasta Al-Ulum untuk mulai mencoba meningkatkan kemampuan literasi keuangan sejak dini dengan cara yang paling sederhana yaitu menabung di bank. Sehingga akhirnya para pelajar dapat mengalokasikan dan mengatur perencanaan keuangan mereka dengan baik dan benar, dan terhindar dari pemborosan uang.
Penulis merupakan Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan UNPAB Medan
KOMENTAR ANDA