post image
Yudi Permana Siregar/ MedanBagus
KOMENTAR

Ketika sulit memahami tulisan Farid Gaban, terdapat film sederhana yang bisa di saksikan bersama sama dengan keluarga di akhir pekan ini, untuk memahami bagaimana cara penguasa menebar ketakutan, yaitu Maleficent

Di film itu ada perseteruan 2 kerajaan yaitu Kerajaan Manusia dan Kaum Peri. Bagaimana kotornya seorang ratu mendeskrilpsikan seorang Maleficent dgn narasi2 yg memojokkan sebagai pembunuh dan akan menghancurkan kerajaan mereka. Narasi yg setiap saat selalu di wartakan kpd semua rakyatnya bahwa ada pembunuh (mungkin juga radikalisme pada Maleficent) disekitar kita.

Kembali soal analisis ttg Gerakan Mahasiswa, ada perbedaan utama antara HMI dan organisasi mahasiswa Islam lainnya seperti IMM, KAMMI, dll.

HMI adalah organisasi yg dibentuk dgn independensi, tidak berafiliasi dgn parpol atau ormas tertentu, bahkan tidak hanya ada di Universitas tertentu.

Independensi inilah yg membuat HMI tidak bisa di fragmen masuk dalam kelompok bahkan isu tertentu.

HMI di proklamirkan oleh Lafran dan teman2 nya 5 Feb 1947 dgn mission yg jelas pada waktu itu hingga kini, yang berujung pada terbentuknya Masyarakat Cita. Masyarakat Indonesia yg makmur dan sejahtera. Bahwa dalam rangka itu HMI mempunyai sikap politik mengkritisi setiap rezim adalah dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai agent of change. Kalau dalam rangka itu HMI dianggap juga oleh penguasa sebagai Radikal, maka itu bagian dari tantangan organisasi. Berstrategilah tanpa menjilat.

Karena itu Lafran, sebagai Founder benar2 menjaga jarak dengan tidak masuk kelompok2 politik tertentu. Dgn sadar dia memahami bahwa apa jadinya HMI kalau ia sebagai pendiri HMI, masuk kpd salah satu kelompok politik itu.

Makanya, sy agak heran kalau ada aktivis HMI yg belum lagi mjd alumni, sdh ujug2 dekat dgn Istana Penguasa. Semoga para kader HMI, mau kembali kpd khittah HMI.

Yakin Usaha Sampai

Penulis merupakan Lulusan S1 Teknik Kimia USU, S2 Magister Manajemen UMSU. Juga di organisasi HMI terakhir beraktivitas sebagai Sekretaris Umum Badan Koordinasi HMI Sumatera Utara Periode 2000-2002.

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini