Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menerima kunjungan silaturahmi dari Duta Besar (Dubes) Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar beserta rombongan di ruang kerjanya lantai 10 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No 30 Medan, Kamis (24/10). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan dan membahas peluang kerja sama antara Sumut dan Malaysia. Satu di antaranya adalah penjajakan penerbangan langsung dari Medan-Malaka.
Gubernur menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kunjugan Dubes Malaysia. Menurut Edy, Malaysia sudah seperti keluarga. Selain karena jarak geografis yang dekat, juga karena adanya hubungan historis dan kultural suku, yakni antara suku Melayu di Sumut dan Malaysia. Selain itu, mobilitas antar penduduk pun sangat intens.
“Banyak sekali tentunya yang bisa kita kerja sama kan. Sama-sama saling membantu untuk maju, kalau ada yang dekat tak perlu kita jauh-jauh untuk jalin kerja sama. Fakta di lapangan saja kita lihat, Sumut dan Malaysia itu memang saling membutuhkan,” katanya.
Satu yang menjadi perhatian Edy adalah TKI/TKW ilegal yang berpotensi untuk hubungan harmonis. Untuk itu, Ia meminta agar ada koordinasi dan komunikasi yang rutin dilakukan untuk mengawasi pertumbuhan TKI/TKW ilegal. “Sama-sama kita awasi, karena Saya pun tak suka ilegal-ilegal ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Edy menyampaikan ada banyak pembangunan khususnya infrastruktur yang akan dilakukan di Sumut, pihak Pemprov Sumut akan sangat terbuka jika ada investor Malaysia yang tertarik untuk melakukan investasi.
Dubes Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar sepakat dengan Gubernur. Jika ada negara tetangga, tak perlu jauh-jauh untuk jalin kerja sama. “Untuk itu lah kita datang ke sini, Pak. Kita ingin mempererat hubungan Malaysia dengan Sumut,” ungkapnya.
Lanjutnya, Ketua Menteri Malaka baru-baru ini sedang mengupayakan agar ada penerbangan langsung dari Medan ke Malaka. Tak hanya itu, Ketua Menteri Malaka pun sedang mencari mitra kerja sama dari Indonesia di sektor kesehatan. Meski banyak tawaran dari Singapura dan negara lain, Indonesia dianggap lebih cocok. Lantaran, masyarakat Indonesia lah yang selama ini banyak berobat ke Malaysia.
“Selain itu, memang banyak pengusaha Kami yang tertarik untuk investasi di Sumut. Kalau boleh, Kita buat pertemuan dengan pengusaha Malaysia dan Pemprov Sumut bisa memaparkan proyek-proyek infrastruktur yang akan diwujudkan,” tuturnya.
Adapun peluang kerja sama lainnya yang dibahas yakni di bidang pariwisata, medis, beasiswa pendidikan, ekspor dan impor komoditas pertanian dan peternakan, in house training untuk tenaga kerja dan lainnya. Acara berakhir dengan pertukaran cinderamata dan penyematan ulos oleh Gubernur kepada Dubes Malaysia. [dar]
KOMENTAR ANDA