Sharing session kembali dilaksanakan oleh Forum bisnis wirausaha muslim, Jum\'at (9/8/19) di Triple S Cafe. Tema diskusi kali ini untuk Sharing Knowledge adalah Marketing Through Community sedangkan untuk Sahring Business yakni Kiat dalam Budidaya Ikan Lele Organik. Peserta berasal dari anggota dan perusahaannya, yakni: Qims, DCoach SmartSolution, RMOLSumut.com, Bimbel UI 212, Medanbagus.com, Komunitas Property Muslim, Triple S Cafe, Generasi Baru Institut, SmeS, Digital Parenting Clinic, JNE, 212 Mart, KAHMI PRENUER, HIBKA SUMUT, BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim), PRU Syariah, SEC USU, GMM Sumut, Anugrah Bakery, Aulia Software, Samera Indonesia, dan peserta lainnya.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Zulham Efhendi, S.T., M.Sc.Eng (pimpinan umum RMOLSumut.com dan Medanbagus.com) serta Arwismal Rivai, BEE (Sekretaris MW Sumut).
"Terdapat 3 tahapan dalam Bisnis. Pertama, START fokus pada omset dan penjualan. Kedua RUN yakni bangun sistem dan pola pada karyawan. Dan terakhir GROW expanding and duplicating (libatkan orang dan modal investor)", dijelaskan oleh Zulham sebagai pemateri pertama pada sharing session FORBIS wirausaha Muslim.
Marketing Through Community penting untuk dipahami. Karena banyak pebisnis yang belum memahami bagaimana etos berjuang, berdagang dan etos belajar. Sehingga dengan cara ini kita mampu menentukan target, menjadi tim yang solid dan mampu bersaing.
"Hal ini mudah jika kita mengikuti strateginya, Mendukung Resource Non Materi (tanpa uang dahulu), Masuk ke komunitas (registrasi berbayar) dan menjadi sponsorship", tambah Zulham.
Terbentuknya komunitas ini akan memberikan beberapa benefit. Diantaranya Menurunkan biaya promosi, dengan cara memperdalam ikatan emosional, memperkuat loyalitas dan advokasi pelanggan. Kemudian menurunkan biaya R&D dengan memperkuat suara pelanggan kolektif, menambah sumber ide/masukan dan inovasi melalui co-creation. Benefit yang terakhir yakni peningkatan sumber penerimaan, caranya membuat daftar sumber database prospek, memilih data prospek yang potensial, dan miliki kesempatan cross selling dan up selling.
Sharing dilanjutkan dengan narasumber kedua Bapak Arwismal. Dijelaskan beliau, "Ada beberapa cara untuk membudidayakan lele, diantaranya adalah lele organik. Lele yang kita bicarakan ini memiliki perbedaan dengan lele pada umumnya, hal ini berbeda karena lele organik berbeda pakan dengan lele yang lain. Lele organik memiliki banyak perbedaan contohnya saja dari segi rasa, rasa daging lele organik lebih gurih di bandingkan dengan lele biasa".
Permintaan pasar pada lele organik sangat besar sekali, karena ikan lele sangat di minati sekali oleh masyarakat. Pada dasarnya budidaya lele organik mengandalkan mikroorganisme yang dapat berfungsi menguraikan kotoran dan amoniak yang berada dikolam sehingga media pemeliharaan selalu sehat.
Dari beberapa pembudidaya umumnya dilakukan dikolam tertutup, cara ini di lakukan dengan diberikan kompos pada kolam, sehingga akan membuat pakan alami yang terdapat pada air. Pupuk yang sudah jadi ditendai dengan struktur tidak berbau biasanya berwarna coklat. Jika anda ingin mencoba dengan lele organik inilah cara pembuatanya.
Persiapkan Tempat atau Kolam Untuk Menaruh Ikan
Biasanya lele dibudidayakan di kolam terpal, menggunakan kolam terpal padaumumnya berukuran 4x6 cm dengan ketinggian 100 cm, namun itu sekala umum, anda biasa membuat kolam dengan berbagai ukuran tergantung degan kebutuhan anda, jika dirasa bibit yang lumayan besar anda bisa membuatnya dengan ukuran yang jauh lebih besar.
Mengatur Kolam
Anda tentu sudah tahu dengan tujuan anda, lele organik yang anda budidayakan membutuhkan kompos. Berikut ini adalah pembuatan pupuk kompos atau pupuk kandang, tinggal anda buat saja. Kemudian anda masukan pupuk kompos yang sudah anda buat, ingat pupuk kompos harus sudah di pastikan sudah benar-benar matang. Taburkan pupuk kompos pada kolam dan jangan lupa berikan bakteri penumbuh, seperti bakteri berjenis probiotik, dirasa bahan itu sudah lengkap karena probiotik anda bisa mencarinya di toko ikan terdekat. Tutup bagian kolam dengan terpal plastik dan biarkan fermentasi kurang lebih 1 sampai 2 minggu.
Mengecek Hasil Fermentasi
Cara cek bahan kompos pada lele organik sangat mudah, pada proses fermentasi akan terjadi pembusukan dan mikroorganisme akan menghasilkan gas meta, gas ini akan menandakan proses fermentasi selesai atau tidak. Untuk memastikan fermentasi selesai anda cukup memberikan api pada gas tersebut, jika api menyala itu artinya proses permentasi belum selesai. Untuk menyikapinya anda hanya memberikan air dengan kedalaman 40cm dan biarkan setelah 1 minggu kemudian anda tingkatkan lagi ketinggian air 15cm setiap 2 minggu hingga mencapai 70-80cm.
Pemilihan Bibit
Jika anda berbudidaya tentu bibit lah yang memiliki peran penting hingga 50% kunci keberhasilan ada pada bibit. Varitas yang umum di budidayakan biasanya berjenis varietas sangkuriang. Sejarah lele sangkuriang mencatat banayak pembudidaya pemula sukses dalam budidayanya. Namun banyak juga jenis bibit lele yang tentu tidak kalah kualitasnya dengan lele sangkuriang. Ketika anda akan menebar pastikan bibit ikan harus seragam ukuran tubuhnya, ini sangat penting sekali karena akan berdampak pada hasil makanan pada setiap ikan lele.
Penebaran benih keadalam kolam
Setelah bibit sudah siap air organik sudah benar-benar matang anda bisa menebarnya ke dalam kolam, untuk penyesuaian airya biarkan lele melakukan gerak sendiri biarkan kolam terbuka dan biarkan lele keluar sendiri dari wadahya sampai keluar semua dari wadah. Perlakuan pada bibit lele harus benar-benar di perhatikan karena benih lele ibaratnya bayi yang baru lahir sehingga sangat sensitif pada perlakuan dan faktor lingkungan. Penebaran yang baik di lakukan pada jam 19.00 sampai 07.00, karena pada jam berikut cahaya matahari tidak terlalu banyak dengan ketinggian air 40cm dan setiap 10 hari sekali air ditambahkan sampai 50 cm begitu seterusya sampai air dengan ketinggian 1 meter sampai masa panen. [dar]
KOMENTAR ANDA