Kepemimpinan di Kota Medan dalam empat dekade terakhir tidak lagi merujuk pada history base.
Dengan kata lain, kepemimpinan yang berlangsung di Kota Medan merupakan model kepemimpinan yang a historis.
"Saya memperhatikan model dan pola kepemimpinan di Kota Medan pada 4 dekade terakhir adalah kepemimpinan ahistoris. Karena tidak lagi mengingat heritage Medan yang sebenarnya," kata Edy Ikhsan dalam program Social Infinity Meetup Redaksi RMOLSumut, di Kantor Redaksi, Komplek Tempua Residen, Medan Sunggal, (Sabtu (6/7).
Pola kepemimpinan yang ahistoris ini menurut Edi merupakan produk dari kombinasi dan proses politik yang berpihak kepada kelompok pemilik modal.
"Tak taat pada nilai sejarah ini terkombinasi pada proses politik yang menghasilkan produk kepemimpinan yang menghamba pada kapital," lanjut Edy.
Akibat dari model kepemimpinan ini bermuara pada serangkaian bencana.
"Kepemimpinan yang tak memiliki sense of historis, maka akan hancur," demikian pria yang sudah memantabkan diri maju menjadi calon walikota Medan ini. [dar]
KOMENTAR ANDA