Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Sabrina meninjau persiapan pembukaan Museum Sejarah Alquran Sumut, di Gedung Serba Guna (GSG) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Jalan Willem Iskandar, Medan, Kamis (4/7). Usai peninjauan, Sabrina menyimpulkan bahwa progres persiapan museum telah mencapai 70 % dan akan segera diresmikan dalam waktu dekat.
"Museum Sejarah Alquran ini akan memamerkan manuskrip ?" manuskrip Alquran kuno yang ditemukan di Sumut. Selain untuk mengedukasi dan memberikan informasi tentang perkembangan Islam di Sumut dan kajian sejarah Mushaf Alquran kuno di Sumut, juga sebagai salah satu usaha merawat peninggalan-peninggalan bersejarah di Sumut," jelas Sabrina.
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa mushaf-mushaf yang akan dipamerkan di museum tersebut telah dipamerkan sebelumnya pada Pameran Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII Tahun 2018 saat Sumut menjadi tuan rumah. "Selasai MTQ kan sayang tidak dipamerkan lagi. Untuk itu, Pemprov Sumut bekerja sama dengan kolektor dan peneliti mushaf kuno ini untuk kemudian dipamerkan kembali di museum secara khusus," tuturnya.
Pemakaian GSG Pemprov Sumut sebagai museum, kata Sabrina, hanya akan dilakukan untuk sementara waktu. Pemakaian sementara ini menunggu rampungnya Gedung Islamic Center yang direncanakan dibangun di sekitar Bandara Kuala Namu. "Tapi kan itu masih lama, untuk sementara, agar manuskrip-manuskrip ini juga tidak rusak, kita pamerkan di sini. Sambil memberi edukasi pada masyarakat, sambil merawat juga kita melalui museum ini," kata Sabrina.
Didampingi Peneliti sekaligus Kolektor Mushaf Kuno Ichwan Azhari, Sabrina meninjau display mushaf yang telah di tata dalam kotak-kotak kaca. Sabrina menyatakan bahwa persiapan terlaksana dengan baik. Hanya saja, dibutuhkan sentuhan dekorasi yang menarik dan beberapa teks dan informasi tambahan yang memuat detail manuskrip AL Quran.
"Misalnya, umur manuskrip perlu dicantumkan, sudah berumur 300 tahun misalnya. Jangan hanya tahun ditemukan," ujar Sabrina.
Lebih lanjut, Sabrina pun menyampaikan harapannya kepada masyarakat agar mendukung dan meramaikan museum apabila telah diresmikan nantinya. "Sebab keberadaan Mushaf Alquran kuno bukan sekedar teks, tetapi memberikan kita banyak informasi bahwa berabad lalu kita memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi. Ini merupakan peninggalan berharga yang harus kita jaga dan rawat," ucapnya.
Ichwan Azhari kemudian menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan dan perhatian Pemprov Sumut pada upaya pelestarian mushaf Alquran kuno. Dirinya menginformasikan bahwa koleksi usia tertua manuskrip yang akan dipamerkan pada museum mencapai 360 Tahun.
"Nantinya akan ada banyak aktivitas yang terselenggara di museum ini. Pelatihan kaligrafi, kajian tentang Quran, dan lainnya. Selain itu, tidak hanya ada manuskrip nanti di sini. Ada juga koleksi buku-buku dan jenis-jenis tanaman yang disebut di dalam Quran. Masyarakat silahkan menunggu peresmian museum ini dan ramaikan," ujarnya.
Menindaklanjuti masukan-masukan yang diberikan oleh Sekda, Ichwan mengatakan akan segera membenahi. "Banyak masukan tadi yang diberikan Ibu Sekda. Kami ucapkan terima kasih karena telah berkunjung, saat ini progresnya baru 70 % tapi mudah-mudahan akan segera rampung dan doakan agar berjalan lancar," harap Ichwan. [dar]
KOMENTAR ANDA