Selain berlomba-lomba mendapatkan kepercayaan dan dukungan suara masyarakat, dua pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumut ternyata juga saling berlomba untuk melakukan ziarah ke makam para tokoh terkenal.
Berdasarkan pemberitaan, pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas), jauh mengungguli pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful-Sihar Sitorus (DJOSS).
Sejak hari pertama kampanye hingga saat berita ini diturunkan, pasangan Eramas tercatat telah melakukan ziarah kubur sebanyak 6 kali. Edy Rahmayadi telah berziarah ke makam Syekh Rukunuddin (pendiri Istana Mahligai, Barus), Djamin Ginting dan Kiras Bangun (Pahwalan Nasional), serta makam Sultan Langkat. Sementara Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck itu, telah mengunjungi makam Raja Sisingamangaraja XII, dan pendiri Tareqat Naqsabandiyah.
Sebagian orang meyakini bahwa ziarah kubur merupakan hal yang baik, apabila pelaksanaannya tidak didasari oleh kepercayaan terhadap klenik.
Sebaliknya, jika didasari oleh kepercayaan terhadap klenik, orang-orang yang melakukannya akan dicap "menduakan" Tuhan.
Menurut peneliti bahasa politik yang juga merupakan akademisi UIN SU, Maslathif Dwi Purnomo, kegiatan Eramas berziarah ke sejumlah makam tidak ada sangkut-pautnya dengan klenik.
"Eramas sepertinya mengikuti saran beberapa ulama di Sumut untuk melakukan silaturrahmi dengan berbagai tokoh Islam dan diselingi dengan ziarah ke makam-makam para ulama di Sumut
," katanya saat diwawancarai Medanbagus.com, Jumat (6/4).
"Trend ini mengindikasikan bahwa pasangan Eramas ingin masyarakat yakin kepada mereka terekait identitas Ke-Islamannya
," sambungnya.
Kendati demikian, Maslathif menilai bahwa seharusnya Eramas mengurangi agenda-agenda ziarah makam dan menggantikannya dengan program yang lebih strategis.
"Masa kampanye ini harusnya untuk menemui konstituen dan memaparkan program-program untuk Sumut 5 tahun mendatang," jelasnya.
Namun apabila Eramas tetap memperbanyak agenda ziarah makam, akan muncul anggapan bahwa pasangan ini tidak memiliki banyak program yang inovatif.
"Ziarah ke makam leluhur dan ulama itu baik dan terpuji. Tapi jika itu menjadi satu-satunya andalan untuk memenangkan Pilgub Sumut kali ini, apalagi dilakukan saat kampanye seperti sekarang ini, saya malah takut ini dilakukan oleh pasangan Eramas hanya untuk menyembunyikan minimnya pemaparan program inovatif mereka untuk kemajuan Sumut," tandasnya.[rtw]
KOMENTAR ANDA