
Menurut pengamat politik Shohibul Anshor Siregar, ucapan Ngogesa tersebut mengungkapkan kepada publik bagaimana kondisi Partai Golkar di Sumut saat ini.
"Analogi itu tentu didasarkan pada telaah problematika internal Golkar hari ini," katanya kepada RMOLSumut.com melalui pesan tertulis, Rabu (6/9).
Selain itu, lanjut Shohibul, ucapan Ngogesa merupakan bahasa kemarahan sekaligus menunjukkan tabiat mengakar Partai Golkar.
"Itu jelas bahasa marah. Menurut saya sukar direhabilitasi karena sudah tabiat yang agak menyejarah," ungkapnya.
Ketika ditanyai tentang kepantasan Ngogesa sebagai pimpinan Partai Golkar menyebutkan hal tersebut, Shohibul mengatakan bahwa yang sebenarnya pantas untuk ditelaah adalah keefektifannya.
"Jadi pertanyaannya yang tepat bukanlah pantas atau tidak pantas, melainkan efektif atau tidak kemarahan itu," demikian Shohibul. [rtw]
KOMENTAR ANDA