Masyarakat Indonesia kerap lalai menjaga kerahasiaan data pribadi yang ada di dunia maya.Demikian hasil survei terbaru yang dilakukan Avast, salah satu produsen penyedia software terhadap 700 responden di Tanah Air. Survei bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh perhatian masyarakat dalam melindungi akun dan juga data pribadi mereka, baik di media sosial maupun surat elektronik (email).
"Sebanyak 97.6 persen orang Indonesia menganggap berharganya data mereka, baik di email maupun sosial media. Namun cukup lalai dalam menjaga akunnya," ujar General Manajer Consumer Avast Ondrej Vicek di Hotel Pullman, Jakarta (Kamis, 30/3).
Menurutnya, sekitar 66.3 persen pemilik akun email dan sosial media di Indonesia mudah diretas karena menggunakan password yang sama. Hasil temuan Avast lain, dari kebanyakan pengguna Internet di Indonesia juga dipaparkan, ada sekitar 80 persen pengguna internet selalu menyimpan akun dan passwordnya pada browser yang sering digunakan.
Terkait perkembangan IoT (Internet of Things) di Indonesia, beberapa perangkat pintar yang masuk ke dalam kategori IoT juga kini tak luput dari incaran para hacker. Temuan terbaru yang diungkapkan pihak Avast bahwa ada 900 ribu router berhasil diretas.
Ondrej pun menambahkan bahwa pada 2016 lalu Amazon sudah mengalami ancaman ini. Melihat perkembangan ancama di atas, lanjutnya, pihak Avast memberikan saran agar para pengguna internet selalu waspada akan serangan terhadap router mereka.
"Pastikan bahwa router yang digunakan mendapatkan dukungan penuh dari produsennya dan juga selalu melakukan update firmware pada router tersebut," jelasnya.
Selain itu, Ondrej juga menyatakan bahwa Avast telah berhasil mengakuisisi AVG pada 2016 lalu. Avast dan AVG saat ini tetap berjalan secara terpisah dikarenakan AVG masih menjadi salah satu antivirus favorit di Inggris raya. Dan pada pertengahan tahun 2017 ini, Avast Antivirus 2017 (for PC) dan AVG 2017 akan resmi diluncurkan secara global. [hta]
KOMENTAR ANDA