post image
KOMENTAR
Djan Farid yang mengatasnamakan Ketua Umum PPP memecat Abraham Lunggana dari Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Tindakan pemecatan itu menunjukkan Djan Farid tidak tahu balas budi.

Sebab, kata Ketua Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi), H.M. Jusuf Hamka, dulu Haji Lulung yang mati-matian membela Djan Farid. Karena itu Djan Farid hendaknya tidak melupakan budi baik Lulung yang telah membantunya mempertahankan kantor DPP dengan mempertaruhkan nyawanya.

Jusuf Hamka meyakini tindakan emosional dan sepihak Djan Farid yang memecat Haji Lulung dari PPP tidak akan membuat Haji Lulung binasa.

"Haji Lulung tidak akan binasa karena dipecat dari PPP.  Apalagi, tambahnya, apa yang dilakukan Haji Lulung dengan mendukung Pasangan Anies-Sandi adalah hak individu dia sebagai manusia yang punya prinsip, sebagaimana hak individu Djan Farid untuk memilih paslon yang berbeda," ujar Jusuf Hamka (Rabu, 14/3).

Fungsionaris PPP tahun 1982 ini juga mengajak Djan Farid untuk introspeksi agar tidak menghancurkan PPP hanya karena pilihan yang berbeda dalam Pilkada DKI.

"Apakah kita akan membiarkan PPP hancur karena pilihan kita berbeda? Wahai kakakku Djan Farid, tanpa bermaksud menggurui, renungkanlah kembali, apakah tindakan kakanda memecat adinda Lulung itu bukan suatu kekeliruan? Tidakkah tindakan gegabah itu bisa menyebabkan backfire yang tidak menguntungkan buat kakanda sendiri?” ujar Jusuf Hamka.                 

Apalagi, tambah Jusuf Hamka, Haji Lulung adalah figur sederhana dan sangat setia kawan. “Buktinya, meski sudah dinyatakan dipecat, Lulung tetap hormat pada Djan Farid dengan tidak melakukan serangan balik atau menghina Djan Farid. Dia tetap istiqomah,” kata Jusuf Hamka.

Karena itu, kata Jusuf Hamka, jika Djan Farid tidak menganulir keputusannya memecat Haji Lulung, hal itu justru akan merugikan Djan Farid sendiri. Sebagai simpatisan PPP,  dia memprediksi Haji Lulung suatu saat  akan ditunjuk Allah SWT untuk menjadi penyelamat dan pemersatu PPP yang saat ini sedang terpecah belah.

"Saya berharap Djan Farid mau instrospeksi dan kembali merangkul Haji Lulung. Djan Farid harus legowo. Masa sih hanya karena perbedaan pilihan calon harus bertikai?” ujar Jusuf Hamka lagi.

Dia meminta agar Djan Farid dan Haji Lulung melakukan rekonsiliasi. Dia menantang para pihak tersebut mengedepankan ukhuwah islamiyah.

"Sebagai partai Islam, tunjukkanlah PPP itu penganut Islam yang rahmatan lil alamin. Jangan main pecat  karena berbeda pilihan. Apalagi calon yang didukung dan dibela-bela itu bukan saudara dan tak ada hubungan darah dengan kita. Jadi, jangan membabi buta. Jadilah contoh yang baik bagi generasi yang lebih muda," tandasnya.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa