Secara mengejutkan, Walikota Binjai, HM Idaham marah besar, begitu mendengar ada kendala dalam penyediaan lahan tempat penanaman Beras Binjai Cap Rambutan di Jalan Gunung Sibayak, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan. Kemarahannya meledak begitu mendengar penjelasan dari Kadis Pertanian Kota Binjai, Ir Dewi yang menyebutkan penggunaan lahan tersebut masih terkendala karena kerusakan saluran air sehingga harus menunggu 3 bulan kedepan.
"Saluran irigasi sepanjang 20 meter yang masih rusak, Kota Binjai sendiri masih harus menunggu 3 bulan lagi baru akan memperoleh jatah air irigasi dari Namu Sira Sira," kata Dewi.
Alasan ini membuat Idaham "naik darah". Ia langsung meminta agar jajaran dinas pertanian serius dalam menggarap program yang dicetuskannya.
"Tidak boleh ada alasan, hal ini masih bisa dikomunikasikan lagi atau nanti saya langsung surati pihak Provinsi agar segera dibantu untuk mewujudkan Binjai sebagai daerah penghasil terbesar di Sumut," pungkasnya.
"Saya sangat serius dalam hal ini, jadi tolong kalian juga bekerja secara serius dan ini bukan main main," kata Walikota Binjai HM Idaham marah.
Walikota Binjai berkunjung ke Dinas Pertanian Kota Binjai untuk melihat hasil produksi beras binjai cap rambutan di LPM Pilar Andalan Sinergi, yang berada di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Senin (6/3).
Walikota Binjai, HM Idaham, SH, M.Si langsung bertolak ke LPM Pilar Andalan Sinergi guna meninjau secara langsung kesiapan rencana menjalankan program bercocok tanam padi varieties sidenok melalui teknologi IPAT- BO (Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik) sebagai produk unggulan Kota Binjai.
Dalam kunjungan singkatnya, Walikota HM Idaham meminta kepada seluruh jajaran yang terlibat untuk ikut mendukung program produksi beras binjai cap rambutan dan segera melakukan tindak lanjut secara cepat, tepat dan fokus.
"Alhamdulillah, kita lihat dari produksinya yang satu hektar bisa menghasilkan 10,1 ton dan kita lihat dari kualitas berasnya yang cukup bagus dan bisa bersaing dengan beras primer yang ada di Indonesia. Kedepan, kita harapkan beras Binjai cap rambutan ini dapat menjadi produk andalan di Kota Binjai," kata HM Idaham.
Menurut HM. Idaham, program beras Binjai cap rambutan diharapkan dapat segera terealisasi guna menjaga ketersediaan stok beras yang berkesinambungan di Kota Binjai. Dalam waktu dekat ini, pihak Pemko Binjai sendiri berencana akan memperkenalkan beras Binjai cap rambutan di acara PRSU Medan dengan target penjualan sebesar 1 ton.
"Nanti akan kita perkenalkan di acara PRSU Medan. Jadi pengunjung dapat membeli beras binjai cap rambutan mulai dari kemasan setengah kilo hingga 5 kilo," ujarnya.
Selain itu, kata HM Idaham, demi mewujudkan program beras binjai cap rambutan dapat segera terealisasi, maka pihaknya meminta kepada seluruh jajaran terkait untuk menjalankan 3 agenda penting. Dimana, untuk target jangka pendek, dinas terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Binjai diharuskan segera mencari lahan bercocok tanam seluas 50 hektar guna menjamin pasokan beras binjai.
Lalu target jangka menengah, lahan seluas 50 hektar yang dimaksud sudah harus dilakukan bercocok tanam beras binjai.
Terakhir, target jangka panjang Kota Binjai dihaparkan sudah mampu memproduksi beras sendiri sebagai produk unggulan dan mewujudkan swasembada beras di tinggal regional.
Sementara itu, Direktur LPM Pilar Andalan Sinergi, Ir Gunawan Hadisahputra, menegaskan pihaknya siap bekerjasama dengan Pemko Binjai guna menjadikan Kota Binjai sebagai daerah penghasil beras terbesar di Sumut.
"Ini dapat segera terealisasi dengan catatan harus didukung semua pihak termasuk penyediaan lahan untuk bercocok tanam," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA