Pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Simalungun terus ditingkatkan, terutama dari sisi pertanian. Melihat hal tersebut membuat Bupati Simalungun JR Saragih bersemangat menggandeng Pangdam 1 Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung membangun SP3T.
Pembangunan fasilitas SP3T (Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu) di Nagori Pamatang Panombeian, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ini merupakan semangat baru sekaligus menjadi langkah cerdas JR Saragih dalam membangun perekonomian di Kabupaten Simalungun. Terlebih ini juga merupakan lanjutan dari kerjasama di Pangkalan Bun, Kalimatan tengah untuk mencapai masyarakat swasembada pangan khususnya Padi yang dimulai dari tahun 2014.
"Ini merupakan pengembangan pertanian di Kabupaten Simalungun serta dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga pertumbuhan perekonomian bisa berdampak pada masyarakat," ucap Bupati Simalungun JR Saragih di acara Peletakan batu pertama pembangunan fasilitas SP3T (Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu) di Nagori Pamatang Panombeian, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (6/3/2017).
Diakuinya, peletakan batu pertama ini menjadi doa dari masyarakat Simalungun sekaligus kenang-kenangan buat Mayjen TNI Lodewyk Pusung yang akan pindah tugas ke Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur menjabat sebagai Kepala Asisten Operasi TNI AD. Posisinya digantikan oleh Mayjen Cucuk Sumantri.
Di sisi lain, JR Saragih melihat Kodam 1 Bukit Barisan banyak berbuat untuk masyarakat Simalungun mulai dari pengobatan, bedah rumah serta menjadikan anak muda sebagai anggota TNI. Bahkan, sebanyak 45 orang telah dicetak oleh Pangdam selama menjabat di Simalungun.
"Dengan adanya bangunan SP3T bisa mengontrol perekonomian di bidang pertanian sehingga tidak ada lagi tengkulak. Ini menjadi kontrol untuk masyarakat melalui camat dan Babinsa sehingga masyarakat tidak takut dengan hasil panennya. Pemerintah akan menampung anggaran sehingga tidak perlu mencari beras di tempat lain," paparnya tersenyum.
Selain itu, Mayjen TNI Lodewyk Pusung menuturkan kehadiran SP3T bisa membantu petani dalam menghasilkan serta menjual padi dengan baik. Tak itu saja, rantai para tengkulak bisa terputus sehingga kehidupan perekonomian di Simalungun bisa terbentuk dengan baik.
"Melalui SP3T, maka bisa emutus tengkulak agar petani tidak dikerjai oleh tengkulak. Jangan ada lagi menjual padi di bawah standart, bahkan seluruh hasil panen di saat musim hujan juga bisa terpenuhi," lanjutnya.
Menurutnya, di wilayah Panombeian Panei terdapat lebih dari 1.336,56 meter persegi lahan sawah, secara otomatis Kabupaten Simalungun bisa menghasilkan padi dengan baik sehingga tak lagi mengandalkan beras dari daerah lainnya.
"Rawatlah SP3T ini, jangan adanya keberadaan ini jadi ribut. Jadikan SP3T menjadi kepentingan masyarakat," tegasnya.
Dengan adanya SP3T maka yang pertama bisa menampung atau membeli gabah petani dengan harga yang sesuai sehingga bisa memberikan kesejahteraan petani. Kedua, dapat menambah stok beras di wilayah kodim 0207/SMK.
Lalu, ketiga dengan hadirnya mesin pengering, maka bisa membantu dalam mengurangi kerusakan gabah saat musim hujan dan yang terakhir dapat memberikan pembelajaran kepada petani mengenai proses bertani yang benar mulai dari penyemaian sampai penjualan hasil panen.[rgu]
KOMENTAR ANDA