Kelompok HAM Amnesty International mengecam tindakan eksekusi massal yang dilakukan terhadap 15 orang di Yordania akhir pekan ini.
Eksekusi yang dilakukan dengan cara digantung itu dilakukan secara diam-diam tanpa adanya keterbukaan kepada publik.
"Skala eksekusi massal hari ini mengejutkan dan tu adalah langkah kemunduran besar pada perlindungan hak asasi manusia di Yordania," kata Samah Hadid, wakil direktur kantor regional Amnesty International di Beirut.
Sepuluh dari 15 orang yang dieksekusi pada hari Sabtu telah dihukum atas tuduhan terorisme mulai dari serangan satu dekade yang lalu pada wisatawan Barat hingga pembunuhan dari seorang penulis.
Itu adalah jumlah terbesar dari eksekusi dalam satu hari dalam sejarah Yordania.
Juru bicara pemerintah Mohammad al Momani mengatakan bahwa mereka yang dieksekusi termasuk satu orang yang dihukum karena serangan tahun lalu di sebuah kompleks intelijen di dekat sebuah kamp Palestina yang menewaskan lima personel keamanan.
Lima orang lainnya terlibat dalam serangan oleh pasukan keamanan di tempat persembunyian oleh tersangka militan ISIS di kota Irbid. Sisanya terkait dengan insiden terpisah dan paling lama terkait kasus yang terjadi pada tahun 2003.
Setidaknya seratus tahanan telah dihukum mati dalam beberapa tahun terakhir, banyak atas tuduhan terkait dengan keanggotaan kelompok-kelompok militan.
Sarah Leah Whitson, direktur Timur Tengah di Human Rights Watch, mengatakan dalam sebuah pernyataan hukuman mati tidak efektif mencegah karena lonjakan serangan militan sejak tahun lalu.
"Apapun citra kekuatan yang ingin Jordan proyeksikan, hukuman mati tidak akan menghalangi serangan teror dan pembunuhan, atau membuat warga Yordania menjadi lebih aman," kata Whitson.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA