Kehadiran perguruan tinggi menempati posisi yang sangat strategis sebagai mitra pemerintah dalam upaya mewujudkan cita-cita pembangunan di daerah. Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Tengku Erry Nuradi, Gubsu Erry saat menghadiri pelantikan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Pembangunan (STIK-P) di aula kampus STIK-P Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (1/3).
"Seiring dengan itu pula, STIK-P sebagai salah satu perguruan tinggi yang mengelola ilmu komunikasi diharapkan dapat mendukung pembangunan yang lebih baik di Sumut. Apalagi sebagai institusi pendidikan yang bergerak di bidang komunikasi, yang kita ketahui komunikasi merupakan kebutuhan makhluk hidup sehari-hari," katanya.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua YPAI Nomor 011/II/YPAI/2017 tanggal 20 Februari 2017, Ketua Yayasan Pendidikan Ani Idrus (YPAI) H Tribuana Said, MDS melantik Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi ‘Pembangunan’ (STIK-P) Medan, Dr H Sakhyan Asmara periode 2017-2021. Dalam acara tersebut, Ketua YPAI juga melantik Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) STIK-P, H Ida Tumengkol BCOmm Mhum periode 2017-2021.
Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry juga berharap agar STIK-P dapat terus melahirkan para mahasiswa yang andal di bidangnya. “Kita ketahui bila selama ini STIK-P terus eksis dalam melahirkan para mahasiwa yang berkompeten, baik dibidang jurnalisme, public relations, dan saat ini broadcasting,” katanya.
Turut hadir Wali Kota Medan, H T Dzulmi Eldin, Ketua APTISI Prod Dr H Bahdin Nur Tanjung, Pemimpin Umum Harian Waspada H Rayati Syafrin, Pemimpin Redaksi Harian Waspada, H Prabudi Said, Prof Djohar Arifin Husein, mantan Ketua PWI Sumut M Yazid, dosen, dan sejumlah mahasiswa.
Sementara, Kopertis Wilayah I Sumut, Prof Dian Armanto, mengucapkan selamat atas terpilihnya Dr H Sakhyan Asmara sebagai Ketua STIK-P 2017-2021. “Semoga ke depan STIK-P dapat maju dan melahirkan para mahasiwa yang berkompeten. Dan yang terpenting terus meningkatkan kualitas mahasiswanya ,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua YPAI Tribuana Said MDS, meminta agar salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan di antaranya "Rebranding" institusi. Memang "Rebranding" lazimnya jalan kelar yang dipikirkan oleh orang-orang marketing.
"Bagi Pimpinan STIK-P tentuya memiliki tugas untuk mengkaji ulang dan menyimpulkan manfaat institusi pendidikan ini bagi komunitas teoritis atau akademisi sejauh ini dan perencanaan serta pencapaian sasaran atau tujuan ke depan," ujarnya.
Selain itu, kata Tribuana, memecahkan masalah riset. Ini terkait langsung dengan menerbitkan jurnal ilmiah. Karena harus diakui masalah ini bukan masalah STIK-P saja, tapi mencakup kelemahan perguruan tinggi negeri da swasta Indonesia pada umumnya.
"Bagi STIK-P, salah satu jalan keluar dari kendala riset dan penerbitan jurnal adalah membuka komunikasi dan interaksi dengan para alumni. Dari proses itu, bisa di-follow up dengan langkah membentuk tim riset dan tim penerbitan yang bersifat tetap atau transisi," tambahnya.
Ketua STIK-P Medan, Dr H Sakhyan Asmara, mengakui apa yang sudah dilakukan Ketua STIK-P sebelumnya sudah baik, itu ditunjukkan dengan berhasilnya STIK-P meraih akrediktasi B, dan tersedianya beberapa fasilitas untuk mendukung keberlangsungnya proses belajar dan mengajar mahasiswa.
"Tentu saya akan melanjutkan ini dengan membangkitkan semangat saya ingin STIK-P mahasiswanya enerjik dan dinamis. Lantas selanjutnya saya akan membuat ini secara secara konsiten atara aplikasi dan scientifik, makanya metode belajarnya akan disesuaikan," jelasnya.
Dirinya juga berkeinginan untuk membangun serta menambah sejumlah sarana dan prasarana. Semua pembagunan tersebut juga bukan dari uang mahasiswa, tapi dari para pendonor, yang merupakan orang-orang yang mau berpartisipasi memberikan materinya untuk penddikan.
"Dengan adanya failitas tersebut yang ditambhan dnegan kualitas dosen yang baik, tentunya akan lahir pula mahasiswa yang berkualitas dan ahli di bidangnya," tegasnya.
Sedangkan Ida Tumengkol BComm M Hum, mengakui bila sejauh ini STIK-P terus mengalami sejumlah perkembangan, di antaranya berhasil meraih akreditasi B, memiliki jurnal Commnunique sejak tahun 2009, dan telah memiliki ISSN, STIK-P juga telah memiliki perangkat radio penyiaran, baik antena maupun studio yang sempat dioperasionalkan beberapa waktu lalu.
"Tentu secara pribadi saya bersyukur bisa mengabdi dan menerima amanah dari YPAI selama 16 tahun. Semoga generasi berikutnya dapat lebih berhasil mengembangkan STIK-P sebagai suatu institusi yang khusus ini," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA