Untuk menangani darurat bencana kepada masyarakat yang wilayahnya rawan agar mereka selalu siap jika sewaktu waktu terjadi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Binjai menggelar Sosialisasi Pembekalan Ketrampilan Sederhana Bagi Masyarakat Daerah Rawan Bencana, Senin (27/02) bertempat di aula pemko Binjai.
Hadir pada acara tersebut, Staf Ahli Walikota Binjai H Ikhrom, Kepala Data I BMKG Wilayah I Medan, Peneliti gempa BMKG Wilayah I Medan Kepala SKPD ,Camat dan Lurah sekota Binjai, serta para tamu undangan peserta.
Dalam sambutannya, Walikota Binjai H M Idaham SH MSi yang dibacakan oleh staf ahli Walikota H Ikhrom mengatakan, mengingat Itensitas bencana alam yang terjadi akhir akhir ini di Indonesia, memang tidak dapat dikendalikan, Hal tersebut memang menuntut masyarakat Indonesia agar lebih cerdas dalam menyikapi setiap bencana yang terjadi.
"Berangkat dari pengalaman dan fenomena bencana alam yang terjadi di Indonesia saat ini, pengetahuan mengenai tanggap bencana menjadi salah satu tindakan yang tepat untuk diketahui oleh masyarakat," Ujar Idaham seraya menambahkan agar sosialisasi penanganan bencana itu akan terus dilakukan di wilayah Binjai yang lokasinya kerap dilanda bencana alam.
Kepala Data I BMKG Wilayah I Medan, mengatakan bahwa kota Binjai yang kerap diguncang gempa dengan skala kecil, berasal dari wilayah sibolangit, kabupaten Deli Serdang.
"Belakangan ini yang berasal dari kami telah menyosialisasikan penanganan darurat bencana kepada masyarakat setempat agar mereka siap dan tidak panik saat terjadi gempa," ujarnya.
Masih di tempat yang sama, Agung selaku peneliti gempa BMKG Wilayah I Medan menjelaskan bahwa sebagian wilayah indonesia termasuk sumatera utara Rawan Gempa bumi merusak.
"Akibat dua proses tektonik yang konvergensi berupa subduction lempeng indo australia terhadap eurasia dan aktivitas sesar lokal," ujarnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad yani, S.STP kepada wartawan menjelaskan bahwa sosialisasi dengan memberikan pembekalan penanganan bencana kepada masyarakat sangat penting karena selain sebagai bekal, juga untuk membantu petugas BPBD daerah itu memberikan informasi ketika terdapat tanda tanda akan terjadinya bencana alam.
"Kita berharap dengan menyosialisasikan penanganan bencana kepada masyarakat nantinya koordinasi penanganan bencana dapat dilakukan secara tepat dan akan mengurangi dampak bencana, baik korban maupun penyelamatan harta benda," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA