Pertamina membuka kesempatan bagi investor untuk mengelola Kilang Bontang, tidak terkecuali Arab Saudi. Untuk itu, Saudi Aramco juga diberikan kesempatan untuk mengikuti lelang tender proyek.
Mengingat, Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang berdekatan dengan project expose atau penawaran proyek Grass Root Refinery (GRR) Bontang yang dilaksanakan tanggal 28 Februari.
"Kami kan project expose cari partner, tentu dibuka seluas-luasnya. Dari partisipan yang masuk akan kami saring. Kaitannya dengan Raja Salman semua kami beri kesempatan. Apakah Saudi Aramco, PTT, Sinopec nanti kami pilah," jelas Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi dalam keterangannya, Sabtu (25/2).
Menurutnya, proyek Kilang Bontang senilai USD 8-10 miliar dan berkapasitas 300.000 barel per hari (bph) juga akan ditawarkan ke BUMN perminyakan Iran, National Iranian Oil Company (NIOC) selain ditawarkan ke Saudi Aramco.
Hardadi berharap ada kesepakatan yang menguntungkan antara Indonesia dengan Arab Saudi usai kunjungan Raja Salman, khususnya di sektor energi.
"Ini kunjungan yang sangat bagus. Hubungan presiden kita dengan Raja Salman luar biasa. Pendekatan yang dilakukan presiden kita betul-betul berhasil dengan sangat cantik sampai kuota haji bertambah. Dalam kunjungan ini, tentu upaya sinergi jadi pembicaraan yang sangat baik," imbuhnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA