post image
KOMENTAR
Pemerintah berkomitmen dalam mengalokasikan dua puluh persen anggaran untuk fungsi pendidikan. Karena itu, pemerintah daerah diajak untuk bersama-sama berinvestasi memajukan pendidikan.

Begitu dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kepada peserta Seminar Akselerasi Mutu Pendidikan di Kawasan Indonesia Timur di Gedung Islamic Center, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (23/2)

"Kemendikbud hanya mengelola sembilan persen dari total dua puluh persen anggaran fungsi pendidikan dari APBN," jelasny.

Menurut dia, lebih dari enam puluh persen alokasi fungsi pendidikan di APBN disalurkan ke daerah dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). "Tidak banyak daerah yang mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar dua puluh persen. Yang saya maksudkan di sini adalah anggaran murni tanpa dicampur dengan dana transfer dari pusat," jelas Muhadjir.

Mendikbud juga menyampaikan perlunya kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan. Maluku, lanjut dia, terpantau cukup aktif membangun sumber daya manusia melalui pendidikan.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan pemerintah pusat tengah berupaya meningkatkan akses pada layanan pendidikan agar mengurangi kesenjangan. Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), pemerintah ingin menjamin anak-anak dapat terus belajar dan bersekolah. "Saat ini KIP juga diberikan kepada anak-anak yatim piatu dan penghuni panti asuhan."

Selain itu, pendidikan karakter dan revitalisasi pendidikan vokasi menjadi fokus pengembangan Sumber Daya Manusia yang unggul, produktif, berkualitas dan berkarakter. "Khusus untuk Maluku, kita akan mengembangkan pendidikan kejuruan berbasis kelautan," jelas Mendikbud.

Terkait dengan rencana eksplorasi Blok Masela, Mendikbud menyampaikan rencana pemerintah untuk menyiapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terkait erat dengan industri eksplorasi tersebut. "Kita harap nantinya SMK tersebut bisa menyediakan tenaga-tenaga produktif untuk ikut mengelola Blok Masela," ujar Muhadjir.

Turut hadir dalam seminar Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua. Mendampingi Mendikbud Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad dan Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly.

Seminar Akselerasi Mutu Pendidikan Di Kawasan Indonesia Timur diselenggarakan dalam rangkaian Tanwir Muhammadiyah yang mengambil tema "Kedaulatan dan Keadilan Sosial untuk Indonesia Berkemajuan". Acara ini akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada hari Jumat, 24 Februari 2017.[rgu/rmol]

Tak Ada Niat Baik Selesaikan Sengketa, Yayasan Pendidikan Al Hidayah Permainkan Warga

Sebelumnya

Pembatalan Kenaikan UKT oleh Menteri Nadiem Tidak Menyelesaikan Masalah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pendidikan