
Aksi unjuk rasa ini mereka lakuan dengan melakuan pembakaran ban bekas di badan jalan sehingga tidak bisa dilalui oleh para pengendara. Untuk mencegah kemacetan, petugas mengalihkan arus lalu lintas kedalam kampus USU.
"Kampus adalah wadah mahasiswa untuk mengembangkan diri, jadi tidak perlu dibatasi apalagi dicurigai. Hapuskan preman-preman dari dalam kampus USU," teriak Hiskia Hutabarat dalam orasinya.
Selain menolak bentuk intervensi kampus terhadap kebebasan berkekspresi para mahasiswa, para pengunjuk rasa juga mendesak agar pihak kampus tidak menjadikan kampus sebagai ajang untuk mencari keuntungan.
"Hapuskan komersialisasi didalam kampus, wujudkan transparansi dan libatkan mahasiswa dalam berbagai kebijakan kampus," teriak mereka.
Usai melakukan aksi dibadan jalan, para pengunjuk rasa kemudian melanjutkan aksinya ke Biro Rektor. Mereka mengaku tuntutan mereka harus didengarkan langsung oleh Rektor agar menjadi kebijakan baru.[rgu]
KOMENTAR ANDA