Kekerasan terhadap anak kembali terjadi di dunia pendidikan Kabupaten Langkat. Kali ini seorang siswa SMPN 3 kelas VIII, kecamatan Brandan Barat, mendatangi Mapolres Langkat bersama keluarganya karena di aniaya oleh seorang guru tempat dirinya menimba ilmu.
Siswa yang menjadi korban yakni seorang siswa yang duduk dibanguku kelas SMP 3, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat. Dirinya mengaku dianiaya guru di sekolahnya dengan sebuah kayu, hanya karena dituduh bersiul di dalam kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Perlakuan penyiksaan siswa ini bukan baru sekali ini dilakukan oknum guru, namun menurut keterangan para siswa, guru bidang studi Agro Industri ini sudah sering melakukan penganiayaan terhadap siswa yang lain.
Di duga guru tersebut mengalami gangguan kejiwaan, karena hampir seluruh siswa sekolah menjadi takut jika bertemu dengannya.
Akibat dari kekerasan ini, keluarga korban mendatangi Mapolsek Langkat guna melaporkan tindakan kekerasan yang di lakukan oknum guru tersebut.
Menurut korban, dirinya di pukul oleh sang guru dengan kayu yang berasal dari kursi yang patah di dalam kelas secara berulangkali.
"Saya di pukul berulang kali dengan kayu dari kursi yang patah. Kepala saya bahkan masih terasa sakit akibat kena pukulan kayu," ucap korban saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/2).
Sementara itu orangtua korban yang bernama F Panggabean, mengaku tidak terima karena pemukulan yang di lakukan oleh sang guru di anggapnya sudah di batas kewajaran.
"Sang guru tersebut juga pernah mendatangi kami untuk meminta berdamai dengan alasan khilaf karena telah memukul anak saya," beber orangtua korban seraya mengatakan pemukulan yang terjadi terhadap anaknya sudah berlangsung sekitar tiga hari yang lalu.
Keluarga korban berharap, kiranya guru yang telah menyiksa anaknya itu di hukum sesuai perbuatan yang telah di lakukannya.[rgu]
KOMENTAR ANDA