Kesediaan anggota Komisi III DPR RI menemui massa Aksi 212 di depan gedung parlemen ternyata tidak disambut apresasi dari ribuan orang yang berdemonstrasi.
Usai menerima pimpinan massa di dalam gedung DPR RI, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo (Fraksi Golkar) dan Wakil Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan (Fraksi PDI Perjuangan) menemui umat Islam yang berdemonstrasi. Ada juga anggota Komisi III Mulfachri Harahap dari Fraksi PAN.
Mereka bertiga naik ke atas "mobil komando" bersama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, dan beberapa ulama lainnya. Bambang Soesatyo kemudian menjelaskan hasil rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang digelar beberapa saat lalu.
"Kita sepakat menerima aspirasi. Pertama, permintaan penonaktifan saudara Ahok (Gubernur Jakarta, Basuki Purnama) sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku. Kedua, penegakan hukum atas kasus penistaan agama. Ketiga, agar menghentikan kriminalisasi terhadap ulama. Keempat, menghentikan penangkapan terhadap mahasiswa," jelas Bambang dengan pengeras suara.
Bukan mendapat sambutan positif, malah tanggapan dingin yang dilontarkan ribuan demonstran yang berasal organisasi-organisasi Islam itu.
"Buktikan, buktikan, buktikan," balas ribuan orang itu.
Untuk menenangkan massa yang seakan tak percaya, politikus Golkar itu ikut meneriakkan kata "takbir" yang langsung dijawab "Allahu Akbar" oleh massa.
"Kami akan membawa ke pimpinan untuk diteruskan kepada presiden. Besok kami akan bertemu Kapolri dalam rapat kerja, akan kami sampaikan," janji Bambang.
Setelah itu, Bambang mempersilakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan, untuk menyampaikan pernyataan. Namun, sayang, sorakan bernada tidak senang sudah terdengar bahkan sebelum Trimedya berkata-kata.
"Huuuu," seru massa terhadap pejabat teras PDIP itu.
Melihat hal itu, Rizieq menenangkan massa dengan meneriakan takbir dan dijawab "Allahu akbar" oleh ribuan peserta aksi.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA