
"Kami menolak gojek karena mereka bukan angkutan umum yabg legal. Mereka tidak punya ijin seperti kami yabg pake plat kuning," kata Sembiring, salah seorang penarik becak.
Para pengunjuk rasa menyebutkan, sejak munculnya angkutan berbasis aplikasi online tersebut, pendapatan mereka semakin berkurang. Apalagi, ojek online tersebut mengangkut penumpang tanpa rute yang diatur dwngan jelas sehingga mereka kehilangan penumpang.
"Mereka bebas mengambil penumpang dimana-mana. Sementara kami ada aturan. Kami bayar setoran untuk mengurus ijin angkutan umum, tapi mereka sama sekali tidak namun bisa seenaknya mengambil sewa (penumpang)," ujarny.
Jumlah pengunjuk rasa yang datang ke Kantor Walikota Medan terua bertambah. Mereka membawa serta bercak mereka sehingga memicu kemacetan. Jalan didepan Kantor Walikota ditutup penuh.[rgu]
KOMENTAR ANDA