
"Saat ini status keduanya menjadi tahanan Kejatisu," kata Kasi Penkum Kejati Sumut Sumanggar Siagian kepada wartawan.
Sumanggar mengatakan kedua tersangka dijerat dengan Pasal 12 huruf (2) subs Pasal 11 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Jo UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
Pihak kejaksaan sendiri akan segera menyusun berkas dakwaan untuk dilimpahkan ke pengadilan.
"Selanjutnya, Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menyiapkan dakwaan agar segera dapat dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Medan," pungkas Sumanggar.
Dua orang tersangka tersebut ditangkap oleh Tim Saber Pungli Polda Sumut pada Jumat (23/12/2016) lalu. Keduanya ditangkap karena diduga kerap melakukan pengutipan biaya untuk pengurusan surat izin berlayar. Besaran uang yang mereka patok bevariasi mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta. Pada tersangka didapati beberapa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan data izin berlayar kapal-kapal yang telah berangkat dan ditemukan uang dari tersangka Muhammad Taufik sebesar Rp2,1 juta dan dari tersangka Tohong Siregar sebesar Rp1 juta.[rgu]
KOMENTAR ANDA