
"Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Senin (23/1) lalu sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho, Jumat (9/2).
Tidak hanya membunuh korban, sebelum pergi dari lokasi RD masih sempat mengambil barang-barang berharga milik korban seperti handphone, tablet merk Samsung, perhiasan-perhiasan milik korban serta uang senilai Rp 1,4 juta.
"Perhiasan dan barang berharga tersebut semuanya kemudian dijual dan kemudian korban melarikan diri," ujarnya.
Keberadaan tersangka akhirnya diketahui oleh petugas yang melakukan penyelidikan kasus. Pelaku pun ditangkap dalam persembunyiannya di Kota Pematang Siantar.
"Dia dijemput dari sana di rumah kerabatnya tadi malam. Saat penangkapan dia mencoba kabur sehingga ditembak pada bagian kakinya," pungsa Sandi.
Sementara itu tersangka RD dalam pengakuannya mengatakan ia emosi setelah cekcok dengan korban akibat kekurangan uang. Menurutnya, saat dipijat mereka sempat berhubungan badan. Namun sebelum hasratnya tuntas, sang terapis meminta tambahan biaya hingga ia emosi dan terlibat cekcok serta membunuh korban.
"Pas layanan plus-plus itu, tiba-tiba dia berhenti. Minta tambah biaya biar lanjut, jadinya cekcok," sebutnya.
Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Medan. Ia dijerat pasal 338 sub 365 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara.[rgu]
KOMENTAR ANDA