Sikap memaafkan yang ditunjukkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas sikap terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan tanda permasalahan keduanya telah selesai.
Begitu tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (7/2). Sehingga, Haedar menilai permasalahan di antara keduanya tidak perlu diperpanjang lagi.
"Kalau sudah selesai, jangan dikipas-kipasi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada para tokoh nasional, parpol, dan masyarakat untuk bisa menahan diri. Imbauan secara khusus ia sampaikan agar semua pihak tidak mengikuti aksi damai yang akan digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
"Jadi kami imbau, berbagai aksi itu memang secara demokratis di negara kita memberi keleluasaan untuk artikulasi aspirasi, memang tidak dilarang. Tetapi, dalam situasi sekarang, lebih-lebih untuk pilkada 15 Februari, kita imbau semua pihak untuk menahan diri," sambungnya.
"Kita ingin menciptakan kondisi yang saling bisa berbagi dan menyelesaikan persoalan-persoalan secara lebih dewasa," tegas Haedar.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA