Mau wisata abu, silahkan datang ke Kabupaten Langkat". Setidaknya inilah kutipan atas kekesalan warga kepada pemerintah dalam mengatasi permasalahan galian C yang kian hari kian marak. Hal ini sempat diutarakan Camat Kuala, Romarlan Harahap SH, dalam rapat dengar pendapat di ruang Komisi D. Bahkan diakuinya, dalam waktu dekat ini masyarakat disana akan menggelar aksi memblokir jalan dan melarang truk galian C melintas, jika pemerintah tidak segera memberikan solusi terbaik untuk masyarakat.
"Masyarakat sudah sangat lelah dengan kondisi ini. Bayangkan saja, dalam satu hari, lebih dari 300 truk yang melintas. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan. Karena dengan ratusan truk yang melintas, menimbulkan kerusakan jalan dan menimbulkan abu yang cukup tebal," sebut dia.
Karena itu, papar dia, dihadapan pimpinan rapat sidang. Masyarakat kerap membuat aksi dengan meletakkan kursi dan menulis "Kalau ingin berwisata abu datang ke langkat". "Inilah salah satu kutipan kekesalan warga yang tertulis dibangku," terang dia.
Sementara Camat Sawit Seberang, Suhemi, mengatakan, Sedikitnya ada 3 usaha galian C yang beroperasi di Kecamatan yang dipimpinnya. Disini masyarakat juga sangat keberatan dengan kondisi yang ada.
Dimana mereka juga sudah melayangkan surat ke Kabupaten Langkat dan juga DPRD Langkat. Namun sampai saat ini belum ada solusi terbaik dalam mengatasi masalah ini.
"Kami sudah lakukan upaya sebaik mungkin. Baik itu memperbaiki jalan dan menyurati masalah ini. Kami harapkan dengan adannya rapat ini bisa memberikan jalan keluar," tegas dia.
Sama halnnya dengan camat lain, Syamsul Adeha, selaku Camat Wampu sempat curhat. Masyarakat disana sudah melayangkan surat sebanyak 4 kali. Baik itu kepada DPRD maupun Pemerintahan Kabupaten Langkat, agar pemerintah lebih peka dalam mengatasi permasalahan galian C yang kian marak.
"Sudah 4 kali kita layangkan surat. Tapi sejauh ini belum ada respon positif. Makanya kami ingin mencari solusi gimana baiknya dalam mengatasi masalah ini," beber dia.[rgu]
KOMENTAR ANDA