post image
KOMENTAR
Pihak manajemen PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia telah mengamini kabar Indren S. Naidoo mundur dari jabatan presiden direktor dan CEO perusahaan asuransi asal Kanada tersebut.

Desas desus yang beredar, Indren justru dipaksa mundur menyusul pengaduan sejumlah karyawan Manulife yang di-PHK ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kabarnya, ada 214 karyawan Manulife Indonesia dipecat pada akhir Desember 2016 lalu. Langkah PHK tersebut bahkan tidak termuat dalam rencana bisnis tahunan sehingga menyalahi ketentuan dari regulator.

Benar tidaknya isu ini yang jelas Indren belum setahun menduduki posisi presdir dan Chief Executive Officer (CEO) Manulife.

Dari penelusuran redaksi, Indren efektif menjabat pucuk pimpinan Manulife Indonesia per 11 Mei 2016. Sebelumnya, Indren menjabat sebagai CEO Manulife di Thailand, Vietnam dan Kamboja sejak tahun 2013.

Pencapaian utama yang diraihnya selama menjabat adalah meresmikan kerja sama eksklusif berjangka waktu 10 tahun dengan Saigon Commercial Bank di Vietnam tahun 2015, membangun kerja sama dengan sejumlah bank di Kamboja sejak Manulife beroperasi di negara tersebut pada tahun 2012, serta mendirikan kantor perwakilan Manulife di Myanmar pada tahun 2014.

Di Vietnam, Indren membantu mendorong pertumbuhan jumlah agen hingga mencapai lebih dari 20 ribu orang pada tahun 2015; sebuah rekor baru di negara tersebut.

Untuk diketahui pula, Indren bergabung dengan Manulife pada Desember 2009 sebagai presdir dan CEO Manulife Filipina, telah berhasil mengembangkan bisnis Manulife dengan pesat, meraih pangsa pasar dan meningkatkan peringkat pasar Manulife dengan menambah jumlah tenaga pemasar hingga lebih dari tiga kali lipat, meningkatkan kontribusi Bancassurance sebanyak 10 kali lipat dan mengembangkan jalur distribusi alternatif.

Sebelum menjalani perannya tersebut, ia bekerja sebagai Chief Financial Officer untuk dua perusahaan asuransi jiwa multinasional di Asia.

Tanggung jawabnya pada posisi ini meliputi, perencanaan strategis, pengembangan strategi bisnis dan desain produk untuk Agency, Bancassurance dan jalur distribusi alternatif.

Ia merupakan salah satu pelopor yang mengenalkan dan mengembangkan produk asuransi jiwa unit link di Filipina.

Sebelum Filipina, Indren pernah bekerja di beberapa negara di Asia, termasuk Hong Kong, Korea dan Indonesia dengan posisi dan tanggung jawab yang serupa. Berkebangsaan Australia, Indren menghabiskan lebih dari 12 tahun bekerja di bagian perbankan ritel dan korporasi di ANZ Banking Group di Australia.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel