Polda Jawa Barat (Jabar) masih akan mengkronfrontir pengakuan Habib Rizieq Shihab yang tak mirip dengan pria dalam vidoe kasus dugaan penghinaan Pancasila.
"Saat diperlihatkan video (Rizieq) tidak mengakui mirip. Tidak ingat. Ada pernyataan (Rizieq) bertentangan disitu. Akan kita konfrontir lagi," kata Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Anton Charliyan disela-sela Rapimnas Polri di PTIK, Kamis (26/1) pagi.
Menurut lulusan Akpol 1984 itu, Rizieq seharusnya dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Apalagi, Rizieq sebagai salah satu pemimpin yang menjadi panutan massa Front Pembela Islam (FPI).
Terkait pernyataan Rizieq, Anton menganalogikannya seperti pabrik baja yang terdapat aktivitas pengelasan. Istilah "ngelas" pun diplesetkan seperti "ngeles" alias suka mencari-cari alasan.
"Kepemimpinan itu soal tanggungjawab. Bukan dikit-dikit ngeles. Kayak pabrik baja itu namanya," tutur suksesor Bambang Waskito di Tribrata Jabar 1 itu.
Sebelumnya, Anton menegaskan status Rizieq sebagai potensial suspect atau berpotensi besar ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, persentase Rizieq ditetapkan tersangka mencapai 99 persen.
"Kemungkinan besar 99 persen tersangka. Tinggal satu persen lagi. Kita tinggal cari keterkaitan bukti satu dengann bukti lainnya," tegas Anton Rabu (25/1) sore.
Seperti diketahui, Rizieq dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri terkait dugaan kasus penghinaan Pancasila.
Semula, laporan tersebut dilakukan di Bareskrim Polri, sebelum akhirnya dilimpahkan ke Polda Jabar karena locus delicti atau tempat kejadian perkara berada di wilayah Jabar.
Rizieq juga telah menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, 12 Januari lali.
"Yang bersangkutan (Rizieq) tidak mengakui bahwa itu perkataannya. Bisa saja gambar tersebut diedit," kata Anton saat itu.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA