Gelandang Arsenal, Granit Xhaka, tak hanya membuat masalah di dalam lapangan. Setelah performanya yang menuai dua kartu merah musim ini dipertanyakan, kini Xhaka terlibat dalam masalah pelecehan rasial di luar lapangan.
Laman BBC menyebutkan Xhaka saat ini berada dalam penyelidikan polisi London atas dugaan pelecehan rasial yang dilakukannya di Bandara Heathrow, London, Senin lalu.
Polisi menyatakan Xhaka dianggap melakukan pelecehan rasial terhadap seorang staf bandara. Pemain berkewarganegaraan Swiss itu pun sudah menjalani pemeriksaan oleh pihak polisi.
Kejadian itu bermula ketika Xhaka dan seorang rekannya hendak mengejar penerbangan menuju Jerman. Saat itu, Xhaka terlambat dan tak diperbolehkan melakukan proses check in oleh seorang petugas bandara. Karena hal itulah, Xhaka disebut melakukan pelecehan rasial kepada si petugas bandara yang tak disebutkan identitasnya.
Pihak Arsenal sendiri membenarkan kabar masalah yang menimpa pemain yang baru mereka beli pada awal musim itu. Xhaka, menurut mereka, tak menjalani penahanan dan bersikap kooperatif terhadap penyelidikan polisi.
"Tuduhan itu dibuat oleh pihak ketiga. Seorang petugas mendatangi dan berbicara dengan dia dan rekannya. Dia tak ditahan. Dia secara sukarela mendatangi kantor Kepolisian London Barat di mana dia diwawancarai di bawah sumpah. Kami masih menunggu kabar selanjutnya," bunyi pernyataan resmi Arsenal.
Kejadian itu terjadi 24 jam setelah Xhaka diusir keluar lapangan pada laga Arsenal melawan Burnley dalam Liga Primer Inggris akhir pekan lalu. Beruntung Arsenal menang 2-1 pada laga itu.
Itu adalah kartu merah kedua Xhaka dalam 19 laga Liga Primer Inggris musim ini. Kartu merah pertamanya diterima ketika Arsenal memenangkan laga melawan Swansea 3-2 Oktober lalu.
Dengan kartu merah itu, Xhaka dipastikan absen dalam dua laga Arsenal berikutnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA