Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar meminta seluruh kader PKB untuk tidak terlibat konflik, permusuhan, caci maki dan saling serang dengan sesama anak bangsa. Baik di media sosial maupun dunia nyata. Kader PKB diwajibkan hadir sebagai penyejuk dan penenang di tengah kondisi tersebut.
"Kader PKB harus hadir sebagai penyejuk di tengah konflik yang terjadi saat ini. Jangan terlibat permusuhan, saling serang dan caci maki antarsesama anak bangsa," katanya usai acara rutin 'Mujahadah untuk Bangsa' di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (18/1).
Menurut Muhaimin, sudah terlampau banyak umpatan kasar berseliweran di media sosial. Bahkan, umpatan tersebut memicu konflik baru antarsesama anak bangsa. Ia meminta kader PKB tidak boleh terjebak dalam arus tersebut.
"Kita hadir sebagai penenang sekaligus penyejuk. Kalau ada orang yang berbeda pandangan, dekati mereka. Beri pemahaman kepada mereka, jangan musuhi mereka," kata Muhaimin.
Ia mengingatkan, sekarang ini tidak jelas mana informasi hoax atau fitnah dan mana yang tidak hoax. Yang terpenting adalah PKB hadir sebagai solusi kenyamanan, kesejukan, ketenteraman bagi bangsa.
"Kondisi sekarang umat Islam tengah memiliki spirit berlebih, dan itu tidak dapat disalahkan. Kita bahkan patut bangga karena umat Islam diperkotaan telah bangkit," tuturnya.
Kebangkitan tersebut, lanjut Muhaimin, tinggal diarahkan menjadi kebangkitan positif. Salah satunya dengan membuat gerakan-gerakan sosial yang melibatkan umat Islam. Dicontohkan, gerakan sholat subuh berjamaah sepertinya biasa bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tapi begitu didengungkan, langsung laris.
"Gerakan seperti ini patut didukung untuk menjaga sprit Islam yang tengah bangkit di perkotaan," tukas Muhaimin dalam rilisnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA