post image
KOMENTAR
Dua tahun bukan waktu sebentar dalam sebuah penantian. Tantangan, tekanan dan cobaan pastinya dihadapi dalam sebuah penantian. Inilah yang dirasakan ratusan guru se-Kabupaten Langkat, menanti kepastian uang dana insentif yang mereka perjuangkan.

Sayang, hingga kini dana yang dikeluarkan pertriwulan tak kunjung mengucur. Beredar kabar, dana perbulannya cair sebesar Rp. 250.000, diselewengkan.

Seperti yang diungkapkan oleh beberapa guru di Langkat, saat ditemui, Rabu (11/1). Diakuinya selama ini mereka sudah cukup bersabar. Namun kesabaran itu belum juga terbayar.

"Kalau ditanya sabar, sudah cukup sabar kali kami bang," terang guru berhijab ini dan beberapa rekanya.

Menurutnya bukan sekali atau dua kali ditanya permasalahan dana insentif tersebut. Baik ke Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) maupun ke Kantor Unit Pelaksana Tugas (KUPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) di setiap Kecamatan.

"Seperti saya di Kecamatan Binjai, asal ditanya pasti alasannya nanti. Nanti ke nanti saja jawabannya, siapa yang gak emosi bang. Awak mau berontak, langsung ditandai bang. Gimana nih solusinya menurut abang," kata mereka.

Dijelaskanya, pernah mereka akan membuat gerakan tepat di hari jadi PGRI ke 71 kemarin. Namun akhirnya pihak Dinas membayar. Namun tidak semua, pihak terkait hanya membayar tunggakan 7 bulan belakang saja.

"Dengan kata lain tinggal sekitar 1,5 tahun lagi dinas memiliki tunggakan kepada para guru. Kalau tidak salah saya, di se-Kabupaten Langkat ada sekitar 900 guru. Dengan demikian jika dikalkulasikan, miliyaran rupiah uang dana insentif tidak disalurkan ke para guru," tegas mereka.

Untuk mencari tahu dimana tersendatnya anggaran ini, para Wartawan mencoba mencari tahu ke Dinas P dan P. Namun sangat disesalkan, tak satupun pejabat berkompeten dapat ditemui. Bahkan beberapa pegawai saat ditanya seolah acuh tak acuh.

Untuk diketahui, Kebudayaan (Mendikbud) menyatakan telah melakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kapasitas guru honorer dengan peningkatan alokasi anggaran mencapai lebih dari 100 persen.

"Insentif yang bukan PNS, yang dialokasikan anggarannya tahun lalu 43 ribu guru, tahun ini menjadi 108 ribu guru. Anggarannya dari Rp 155 milyar di 2015, sekarang menjadi Rp 389 milyar. Peningkatannya lebih dari 100 persen," kata Mendikbud Anies Baswedan, beberapa waktu lalu.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel