Sejak proyek gali-tutup lubang digelar sekitar Maret 2016 lalu, hingga kini jalan tak pernah dirapikan. Tentu saja hal ini menambah parah kemacetan.
Hal itu disampaikan Mariono, warga Jalan Yos Sudarso, Glugur.
"Mau sampai kapan jalan ini begini? Setiap hari kita makan debu, sudah kayak di Aleppo," kata dia kepada MedanBagus, Rabu (11/1).
Keadaan semakin parah, lanjut Mariono, manakala tumpukan kenderaan berjejal di depan rumahnya yang dijadikan tempat usaha sablon ini.
"Kalau sudah macet, udah, sekali lagi kita makan asap," kata dia.
Menurut Mariono, keadaan yang hampir setahun dirasakan warga di sepanjang jalan Yos Sudarso di wilayah Glugur ini sudah sampai di titik menguatirkan.
"Kalau Abang tak percaya, tanya saja orang di sebelah, tuh, bukan lagi cuma trotoar, kenderaan juga suka mencuri jalan dari halamannya," demikian Mariono. [hta]
KOMENTAR ANDA