Keberadaan Badan Siber Nasional (Basinas) sangat penting dan akan menjadi skala prioritas pemerintah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, setelah dibentuk nanti, Basinas tidak tumpang tindih dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
"Saya berharap agar Basinas tidak tumpang tindih dengan lembaga lain. Jangan sampai lembaga itu tumpang tindih, karena kita sudah ada Lemsaneg," ungkap Mendagri seperti dilansir dari laman Kemendagri, Rabu (11/1).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan draf peraturan presiden (Perpres) Basinas telah diterima Presiden Joko Widodo. Meski begitu, masih terdapat dua pilihan untuk dipertimbangkan.
Hal itu terkait nomenklatur nama Basinas atau badan siber dengan Lemsaneg sebagai embrio. Presiden nantinya memberi arahan khusus.
"Perpresnya sudah kami siapkan. Sudah diajuka kepada Pak Presiden dan tentunya mana yang akan dipilih," kata Pramono, Senin lalu (9/1).
Dia menuturkan, lembaga siber yang terbentuk berfungsi untuk mengantisipasi perkembangan dunia maya. Pembentukan lembaga lebih kepada pertahanan siber.
Karenanya, badan ini bakal terintegrasi dengan UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sebab, persoalan siber bukan hanya menimpa negara yang sedang berkembang.
"Negara maju pun persoalan siber menjadi persoalan yang mendapatkan perhatian khusus. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, apakah menjadi Badan Siber Nasional atau badan siber dan lembaga ini segera diputuskan," tuturnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA