Acara puncak Haul mantan Ketua Umum PBNU yang juga Presiden ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang di gelar pada Sabtu malam (07/01/2017) di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah, lintas agama dan suku. Dari pihak keluarga yang hadir Pengasuh Pondok KH Solahuddin Wahid, Ibu Hj. Sinta Nuriah Abdurrahman Wahid dan sahabat juga sahabat dekat Gus Dur semasa kuliah di Al Azhar Mesir KH Baco Sanusi.
Di tengah situasi kehidupan berbangsa yang terpecah belah karena faktor SARA, menguatnya sikap intoleransi dalam beragama, kebhinekaan yang mulai terusik, NKRI yang terancam karena radikalisasi paham keagamaan serta saling fitnah dan hujat kaena perbedaan pandangan politik maka pikiran dan gagasan besar Gus Dur tentang humanisme perlu untuk terus di kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Hadirnya ribuan jemaah dari berbagai daerah dalam Haul Gus Dur ini membuktikan bahwa masyarakat Masih mencintai dan merindukan sosok Gus Dur yang konsisten selalu berpihak pada kaum lemah dan pembelaanya pada minoritas.
"Bagi Gus Dur, apapun resikonya keutuhan NKRI yang telah susah payah di rebut oleh para pendahulu adalah harga mati. Ini di buktikan oleh Gus Dur saat rela meninggalkan kursi Presiden pada 2001 meski pendukungnya rela mati bahkan untuk membelanya," katanya.
Pemikiran kedamaian almarhum Gus Dur seperti yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Haul Gus Dur di Ciganjur (23/12) yakni Gus Dur selalu menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia bahwa Islam mengajak persaudaraan dan perdamaian, bukan untuk memecah belah persatuan umat. Gus Dur selalu mengajak pada Islam yang moderat, menghargai pluralism dan selalu pembawa pesan kedamaian.
Kemudian di akhir acara kata Yeni saat ini mantan Ketum PBNU KH Hasyim Muzadi sedang menjalani perawatan di rumah sakit di kota Malang. Mari sama kita doakan beliau agar diberikan kesembuhan, di anugerahkan umur panjang yang barokah untuk selalu menjaga keutuhan NKRI. Mari kita sama-sama kita bacakan Alfatihah bersama-sama kesembuhan untuk beliau.[rgu]
KOMENTAR ANDA