Duka masih melanda warga korban kebakaran di RT 02 RW 04 Jalan Jembatan Senti, Kelurahan Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, yang terjadi pada Kamis malam (5/1). Dalam musibah itu, sebanyak 90 rumah hangus terbakar.
"Ada 90 rumah yang terdampak kebakaran. 136 kepala keluarga (KK)," jelas Lurah Pinangsia, Ilham Agustian, kepada RMOL Jakarta, Jumat (6/1).
Di tengah keprihatinan tersebut, ada oase yang bisa menjadi teladan bagi seluruh masyarakat, khususnya dalam hal kerukunan umat beragama dan semangat tolong menolong.
Tercatat ada 500 warga dari total 700 jiwa yang mengungsi di halaman Gereja Sion, Pinangsia, Jalan Pangeran Jayakarta, Tamansari, Jakarta Barat. Mayoritas dari korban musibah beragama Islam.
Adalah menarik yang dilakukan Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Nasriadi. Ia memfasilitasi warga korban kebakaran untuk melaksanakan ibadah salat magrib berjemaah di salah satu ruangan milik Gereja Sion.
AKBP Nasriadi menuturkan, awalnya ada seorang ustad bernama Sultoni yang juga korban kebakaran, mendatangi Posko Polsek Metro Tamansari di tempat pengungsian di halaman Gereja Sion. Ia menyampaikan keinginan agar warga korban kebakaran yang beragama Islam bisa menggunakan ruangan di gereja sebagai tempat untuk salat.
"Mendengar usulan tersebut, lalu saya koordinasikan dengan pengurus gereja," ujar Nasriadi saat ditemui RMOL Jakarta di posko pengungsian, Jumat malam (6/1).
Nasriadi pun mengungkapkan, pengurus Gereja Sion melalui Pendeta Yusak memperbolehkan satu ruangan gereja untuk dipakai sebagai tempat salat.
"Akhirnya ruang kelas sekolah perguruan Kristen Sion disetujui oleh pengurus gereja untuk dijadikan sebagai mushala bagi warga korban kebakaran," jelas Nasriadi.
Polsek Metro Tamansari pun menyediakan alat-alat ibadah seperti sajadah, mukena dan karpet.Kegiatan salat magrib berjamaah yang dilaksanakan di ruang kelas sekolah perguruan Kristen Sion diikuti sekitar 50 orang warga korban kebakaran dan berlangsung khusyuk.
"Terima kasih pengurus Gereja Sion telah membolehkan warga korban kebakaran untuk memakai ruang kelas sebagai mushala tempat salat. Semoga kita semua saling menghargai dan menghormati antar umat beragama," ucap Nasriadi.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA