Penyalahgunaan obat batuk merek Komix sedang merebak di kalangan remaja pelajar, khususnya di daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Seperti diberitakan RMOL Sumsel (grup medanbagus.com), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten PALI baru saja melakukan razia penikmat sirup obat batuk itu di tempat-tempat yang biasa dijadikan berpesta mabuk.
Hasilnya, delapan pelajar SMP terpaksa diangkut ke kantor Satpol PP untuk dibina. Selanjutnya, pihak Satpol PP akan menghubungi pihak sekolah dan orang tua bersangkutan.
"Kami dapati delapan anak berada di tribun lapangan sepakbola saat jam belajar. Disinyalir mereka akan berpesta Komix. Tempat itu favorit penikmat sirup obat batuk yang kebanyakan dari kalangan pelajar," kata Kasatpol PP PALI, Mukhlis Nabil, yang langsung memimpin razia tersebut, Jumat (6/1).
Razia yang dilakukan Satpol-PP dan Korps Brimob PALI serta beberapa anggota Polsek Talang Ubi itu berawal dari keresahan masyarakat terhadap menjamurnya penikmat Komix secara berlebihan.
"Masyarakat telah resah dengan banyaknya generasi muda yang hobi mabuk Komix, dan yang lebih memprihatinkan kebanyakan dari kalangan pelajar. Sebab itu, kita lakukan razia untuk menyapu bersih pecandu Komix. Kegiatan ini akan rutin kita lakukan untuk menekan fenomena ini," terang Mukhlis.
Sumi (30), salah seorang warga sekitar, mengatakan bahwa kebiasaan anak muda berpesta Komix baru terjadi satu tahun terakhir ini, dan biasanya dilakukan saat jam pulang sekolah atau ketika pagelaran hiburan organ tunggal.
Br (15) salah satu pelajar SMP yang terjaring razia mengakui bahwa dirinya pernah mengonsumsi Komix secara berlebihan. Tapi ia akui ada teman-temannya yang lebih parah dengan mengonsumsi sebanyak satu pak Komix yang biasanya berisi 30 sachet.
"Aku hanya diajak kawan, ingin dilihat gaul. Rasanya pahit, tapi aku tidak sampai mabuk, hanya minum lima bungkus. Kalau ingin mabuk biasanya kawan-kawan menghabiskan satu pak sirup obat batuk," akunya.[rgu]
KOMENTAR ANDA