Walaupun pihak Istana sudah membantah soal kabar kocok ulang kabinet dalam waktu dekat, tapi kabar perombakan (reshuffle) kabinet jilid III terus berhembus kecang.
Alasannya, Partai Gerindra, partai oposisi yang dipimpin Prabowo Subianto mendapat tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono bahkan mengatakan, Gerindra ditawari empat pos kementerian sekaligus.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan ada dua kemungkinan kenapa Jokowi ingin merangkul Gerindra.
Pertama, Jokowi ingin terus memperkuat pemerintahannya. Mengingat Gerindra adalah partai terbesar ketiga di Parlemen.
"Apalagi kedekatan Jokowi dengan Prabowo belakangan ini cukup dekat," ujar Pangi, Jumat (6/1).
Dan kalau Gerindra bergabung dengan pemerintah, maka sudah selelai Jokowi menaklukkan parpol aposisi yang selama ini sempat merongrong dan menganggu stabilitas dan pemerintahan.
Kemungkinan kedua, lanjut Pangi, Jokowi sepertinya belum diterima kaffah (keseluruhan) di keluarga PDI Perjuangan, khususnya di hati Megawati Soekarnoputri.
"Jokowi juga sulit berharap banyak ke PDIP. Makanya Jokowi harus lihai dan main mata dengan partai lain termasuk Gerindra," ungkap dosen politik UIN Jakarta ini. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA