Rapat Dewan Energi Nasional (DEN) memutuskan program pengadaan listri 35.000 megawatt (Mw) menjadi target sampai dengan tahun 2019 pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Demikian disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dalam rilis resminya, Jumat (6/1). Kemarin, Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang paripurna DEN dan rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta.
"Dalam RUEN telah ditetapkan, diputuskan kembali walaupun untuk mencapai 35.000 MW bukan persoalan yang mudah, Presiden dan Wakil Presiden tetap memutuskan itu menjadi target sampai dengan tahun 2019," kata Seskab.
walaupun dalam perhitungan baik oleh PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun Menteri ESDM kurang lebih bisa dicapai plus minus 20-22.000 MW, menurut Seskab, Presiden tetap menetapkan bahwa untuk proyek 35.000 MW targetnya tetap diputuskan.
Sementara yang terkait dengan energi baru terbarukan, menurut Seskab, karena Indonesia sudah meratifikasi COP Paris dan kemudian kemarin di Maroko juga sudah dilakukan, maka apa yang sudah menjadi kesepakatan atau keputusan hal yang berkaitan dengan energi baru terbarukan akan mengikuti itu.
"Sehingga target pada tahun 2017, walaupun kita mengestimasi baru bisa 7 persen, maka target itu memang sudah ditetapkan 11 persen," jelas Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung seraya menambahkan, untuk tahun 2025 targetnya adalah 23 persen.
Untuk itu, lanjut Seskab, Presiden meminta kepada Menteri ESDM dan juga DEN membuat blue print jangka panjang. Tidak hanya bergantung pada energi fossil, tetapi pada energi-energi baru terbarukan lainnya seperti udara, kemudian arus laut, biodiesel, dan sebagainya.
"Itu akan ditangani secara lebih serius oleh Menterti ESDM dan Dewan Energi Nasional," ujarnya.
Mengenai Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Seskab menegaskan, akan dikeluarkan dalam waktu-waktu ini. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA