Sebanyak 23 orang dari ratusan bekas pasien panti rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa di Jalan Letjend Jamin Ginting, Binjai Selatan, disyahadatkan ulang oleh tokoh agama Kota Binjai, Kamis (29/12).
Syahadat dipimpin oleh H Ahmad Nasir, selaku Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (F-KUB) Kota Binjai, didampingi oleh Kepala BNNK Binjai AKBP Safwan Khayat, Kapolsek Binjai Kota Kompol RS Ritonga, serta Sekjen MUI, Jafar Siddik.
H Ahmad Nasir mengatakan, disyahadatkan ulangnya warga ini karena terindikasi ada pemindahan keyakinan ke satu agama.
"Mereka pertama masuk ke panti rehabilitasi disuruh untuk menghapal kitab Injil, kalau gak bisa menghapal maka matanya akan dikasih Balsem Geliga. Kalau kita tau dirinya seorang muslim maka akan kita syahadatkan ulang," tegasnya.
"Bahkan menurut informasi yang kami dapat, ada pasien yang meninggal karena dipukuli," sambungnya.
Begitu juga dengan Kepala BNNK Binjai AKBP Safwan Khayat, dirinya mengatakan ada indikasi pemukulan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
"Ada indikasi seperti itu, namun biarlah aparat hukum yang menyelesaikan semuanya, jangan sampai kita terprovokasi," ucapnya.
Adanya indikasi pasien yang meninggal akibat dipukuli para pengawas Yayasan Kasih Anugerah Bangsa diperkuat oleh ucapan pasien yang bernama Okky Ramadhani Ginting (29). Dirinya mengatakan, ada 5 orang yang meninggal dunia selama dirinya menjadi pasien untuk menjalani Rehabilitasi Narkoba.
"Seingat saya yang meninggal dunia ada lima orang, yang saya ingat namanya diantaranya Akiat Warga Lincun, Asiang warga pajak Ikan Binjai, Moses Sitepu warga simpang Simalingkar, Agus Ramadhan warga Namutrasi , dan Junaidi Tarigan," ucap Okky Ramadhan Ginting ditemani Aris Tobing, yang keduanya merupakan penghuni Panti Rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa.
Saat ini, para pasien yang ditampung di Aula BKD Pemko Binjai, satu persatu mulai dijemput keluarganya untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing. [hta]
KOMENTAR ANDA