post image
KOMENTAR
Sepanjang tahun 2016, terlihat beberapa partai politik seakan bersepakat dengan gaya menurunkan kemungkinan pertandingan sia-sia dalam konstestasi pilkada. Mereka pun memakai gaya bersatu padu mendukung satu bakal pasangan calon.

"Hal ini tentu saja menurunkan kualitas demokrasi lokal dengan menutup kemungkinan partisipasi rakyat untuk menjadi bakal calon kepala daerah," kata Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu, Andrian Habibie, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 29/12).

Di lain sisi, katanya, hal ini sama saja dengan mendukung konsep referendum partai politik. Rakyat pun hanya memiliki satu pilihan tanpa berhak melilih pilihan lain.

Permasalahan lain yang sulit dimintai kesediaan dan kemurahan hati politisi negeri ini, sambungnya, adalah semangat untuk saling terbuka.

"Apakah rakyat tahu alasan partai politik mendukung salah satu pasangan calon? Sama sekali tidak, semua keputusan berada di tangan DPP partai politik," jelasnya.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa