Ketua DPW Partai Berkarya Sumatera Utara, Rajamin Sirait mengatakan sifat dan perilaku dari para politisi menjadi penentu tinggi atau rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik maupun lembaga politik seperti DPR dan DPRD. Hal ini disampaikannya menanggapi jajak pendapat kompas yang menyebutkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap partai politik hanya 25 persen dan DPR hanya 33 persen.
"Faktornya karena janji mereka, perbuatan mereka dan apa yag sudah mereka perbuat. Pantas itu parpol itu banyak janji dan ternyata tidak bisa berkontribusi mensejahterakan rakyat dan mengawal kepentingan rakyat," katanya, Rabu (28/12).
Rajamin menjelaskan, salah satu penyebab utama yang membuat para politisi kerap tidak mampu berkontribusi dalam mensejahterakan rakyat disebabkan pemahaman mereka terhadap cara berpolitik yang salah. Saat ini, partai politik selalu diartikan hanya sebatas meraih kekuasaan saja sehingga para politisi didalamnya melupakan integritas mereka, yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan berpolitik dan emosionalnya yang tidak terkontrol.
"Ini semua karena sistem pengkaderannya yang instan. Manajemen parpol saat ini banyak yang transaksional, ujung-ujunnya semua partai politik menjadi diisi oleh orang-orang yang tidak tau berpolitik dan tujuan politik dalam mensejahterakan masyarakat," ungkapnya.
Jika ingin memperbaiki tingkat kepercayaan ini, Rajamin menyatakan harus dilakukan pembenahan total pada masing-masing partai politik. Cara pandang terhadap partai politik yang selalu diidentikkan dengan kekuasaan harus diubah dan menjadikannya sebagai tempat menempa kader yang memiliki pendidikan politik guna mengakomodir kepentingan masyarakat.
"Partai politik harus menjadi tempat edukasi politik dan melahirkan kader politih yang bisa berbuat ditengah masyarakat," ujarnya.
Rajamin mencontohkan, saat ini tingkat kepercayaan yang terus menanjak terjadi pada institusi kepolisian dan KPK. Dua instansi ini terus mendapat kepercayaan dari masyarakat karena mereka terus membenahi internal mereka dengan menjadikan pengalaman-pengalaman buruk dan kritik dari masyarakat sebagai alat untuk introspeksi diri.
"Kita bisa lihat buahnya sekarang. Hasil dari terus memperbaiki diri secara internal membuat mereka semakin dipercaya masyarakat. Beda dengan parpol, yang sampai sekarang tidak pernah mengakui kelemahannya sehingga tidak tau yang mana yang harus dibenahi. Intinya partai politik harus berbenah dan menyadari kelemahan masing-masing," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA