post image
KOMENTAR
TNI Angkatan Udara (AU) membeli helikopter Agusta Westland 101. Padahal, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi pernah menolak pembelian heli angkut VVIP AW 101 buatan Inggris dan Italia seharga 55 juta dollar Amerika Serikat atau setara Rp 761,2 miliar per unit itu dengan alasan harganya terlampau mahal saat keuangan negara dalam kondisi sulit.

Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, mengatakan pihaknya tidak membahas pembelian heli tersebut secara detail. Karena Komisi I DPR hanya membahas anggaran pada satuan dua yang sama sekali tidak melihat barang apa yang akan dibeli.

"Namun kami berharap sekali agar belanja dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang terkait seperti KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan). Barangkali dapat disediakan dari dalam negeri semacam PAL, PT DI dan lain-lain," ujarnya ketika dihubungi, Rabu (28/12).

Dipertegas soal PT DI juga mampu menyediakan helikopter sejenis, politisi PKS ini mengaku tak tahu. Tapi jika TNI AU terlebih dahulu berkoordinasi dengan PT DI dan pihak-pihak terkait, menurutnya bisa ketahuan apakah PT DI bisa membuat helikopter seperti yang dibutuhkan atau tidak.

Nah untuk itu, Abdul Kharis Almasyhari berencana untuk mempertanyakan perihal pembelian helikopter dengan harga selangit itu langsung ke Menteri Pertahanan Riyamizard Riyacudu dalam rapat kerja nanti.

"Sebagai bentuk pengawasan DPR pada mitra Komisi I," pungkasnya.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa