post image
KOMENTAR
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya memulai hari pertama sekolah pasca gempa pada Selasa kemarin(27/12). Awalnya disepakati 2 Januari 2017 namun Pemkab Pidie Jaya berinisiatif memulainya lebih awal.

"Karena guru dan siswa butuh proses penyesuaian agar pada 2 Januari mereka dalam kondisi fit lahir dan batin, karena itu kami berinisiatif memulainya lebih awal," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya, Saeful, Rabu (28/12).

Pencanangan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Pidie Jaya, Ayub Abbas dengan disaksikan oleh Danrem 011 LW Kolonel Inf. Dedy Agus Purwanto, Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman, perwakilan dari Kementerian PUPR, BNPB, Kementerian Agama, Dinas Sosial, juga dari  Save the Children dan lembaga swadaya masyarakat lainnya, serta ratusan hadirin yang terdiri dari guru-guru, siswa-siswa dan masyarakat setempat.

"Kita semua berdoa agar tidak terjadi gempa lagi agar anak-anak dapat belajar dengan tenang dan nyaman," ujar Bupati Ayub Abbas dalam sambutannya diiringi gelak tawa ceria siswa-siswi yang mendapatkan berbagai bantuan alat tulis dari pada donatur.

"Kita menerima gempa ini sebagai sebuah musibah, sebuah ujian, InsyaAllah anak-anak Aceh akan tumbuh kuat dan tegar," ujar Danrem 011 LW Kolonel Inf. Dedy Agus Purwanto menambahkan di depan hadirin.

Sementara Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman mengatakan bahwa Kemdikbud mengapresiasi langkah sigap Kadisdik Pidie Jaya untuk memulai proses belajar mengajar sesegera mungkin.

Progres kemajuan pemasangan tenda-tenda darurat mencapai 60 persen untuk sekolah-sekolah rusak berat, dari total kebutuhan tenda 167 sudah terpasang di 100 lokasi, sementara sekolah-sekolah rusak ringan masih bisa menggunakan kelas-kelas yang ada. Tenda-tenda yang merupakan sumbangan dari para donatur terus dididirikan oleh TNI dan ruang-ruang kelas sementara juga terus dibangun oleh Kementerian PUPR sebelum nantinya dibuat yang permanen.

"Kemendikbud akan mensuplai mebeler, buku-buku, dan alat-alat pembelajaran lainnya yang dibutuhkan oleh guru dan siswa," ujar Alpha.

Raihan, siswa kelas 1 SMPN 3 Bandarbaru mengaku sangat gembira untuk kembali ke sekolah. Ketika ditanya apa yang akan ia lakukan di hari pertama sekolah ini, ia menjawab, berdoa agar Aceh aman.

Miftahul Jannah, siswi kelas 4 SDN Jiem-Jiem juga mengaku gembira. "Senang bertemu kembali dengan teman-teman, kangen juga pada bapak ibu guru," ungkapnya.

Guru SDN Jiem-Jiem, Dulfan, mengatakan bahwa di hari-hari pertama ini siswa tidak akan langsung belajar, namun akan lebih banyak beraktifitas untuk melupakan trauma dan bersosialisasi untuk menyesuaikan diri dengan suasana yang baru.

Kabupaten Pidie Jaya merupakan satu dari tiga kabupaten lainnya di Provinsi Aceh yang terkena gempa beberapa waktu yang lalu, dua kabupaten lainnya adalah Kabupaten Pidie dan Bireuen.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel