post image
KOMENTAR
Jumlah kematian akibat tenggelamnya perahu para migran di Laut Tengah pada tahun 2016 mencapai rekor tertinggi dengan angka 5.000 orang.

Sekjen PBB Dianugerahi Legion of Honour Dari Perancis
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) menyatakan, angka tersebut merupakan perhitungan terbaru setelah dua kapal yang diduga membawa sekitar 100 penumpang tenggelam pada Kamis di Laut Tengah. Dua kapal bermuatan sesak melebihi kapasitas itu tenggalam di Selat Sisilia yang terletak di antara Italia dan Libya.

"Kedua kecelakaan itu jika digabungkan akan membuat total kematian mencapai 5.000 orang. Ini adalah rekor terbaru dalam krisis migrasi," kata juru bicara IOM, Joel Millman seperti dilansir Antara, Sabtu (24/12).

"Ini adalah angka kematian tahunan terburuk yang pernah kami saksikan," tambah juru bicara UNHCR William Spindler.

IOM mencatat, sebelumnya, pada 2015, sekitar 3.777 migran tewas tenggelam di Laut Tengah. Sementara, UNHCR meminta agar negara-negara di Eropa membuka jalur legal untuk para pengungsi.

Laut Tengah memang dikenal sebagai jalur paling mematikan bagi para imigran dan pengungsi pelarian perang dari wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah yang ingin mencari penghidupan yang layak di Eropa.

Jalur yang menghubungkan Italia di Eropa dan Libya di Afrika Utara itu pada tahun ini semakin ramai karena Eropa dan Ankara sepakat untuk menutup jalur lain yang menghubungkan Turki dan Yunani. [hta/rmol]
 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas